Mereka sudah terbiasa dengan keadaan mereka yang buta, mereka tidak merasakan karena kebutaan menyebabkan mereka hidup dengan tidak bahagia.
Pada suatu hari, seorang bijak yang sangat berwelas asih datang ke negeri ini, dia melihat semua penduduknya terdiri dari orang buta yang hidup dalam kegelapan tidak tahu ada cara menyembuhkan kebutaannya.
Dia sangat bersimpati kepada penduduk ini, maka dia mengajarkan kepada mereka sebuah cara pengobatan yang dapat menyembuhkan kebutaan mereka, banyak orang yang percaya dan datang berobat ketempatnya, akhirnya mata mereka terbuka dan dapat melihat, berita tersebut tersebar dari mulut kemulut. Akhirnya yang datang berobat sangat banyak sehingga orang bijak ini menghentikan pengobatannya dan menghilang dari negeri ini.
Berita ini sampai ke telinga raja. Raja adalah seorang yang sangat licik, dia merebut kekuasaan dengan berbagai cara yang licik sehingga dapat memimpin negeri ini. Pada mulanya dia tidak merasa takut, karena hanya beberapa orang yang sembuh dari kebutaannya tidak akan mengancam kekuasaannya. Tetapi akhirnya dia melihat orang yang sembuh dari kebutaan makin banyak, membuat dia merasa terancam, jika setiap orang sudah sembuh dari kebutaannya siapa lagi yang akan mendengar perintahnya ? Karena biasanya dia sangat menindas rakyat yang buta ini.
Akhirnya dia menggunakan kekuasaannya merekayasa berita palsu; disatu sisi memfitnah orang bijak dan dilain sisi dia menyiarkan sebuah berita kepada penduduk yang masih buta bahwa 1400 orang yang sembuh dari kebutaan meninggal dengan mengenaskan, bersamaan dengan itu dia memerintahkan kepada semua orang yang telah sembuh tersebut mulai saat ini tidak boleh membuka matanya, jika mereka tidak mendengar perintahnya berarti mereka memberontak kepada raja dan kepada seluruh penduduk yang buta dinegeri ini.
Raja mengerahkan semua pengawalnya, menindas semua orang yang tidak buta dan berkata kepada mereka, " Raja sudah demikian baik kepada kalian, kalian lihat tanpa kebaikan raja apakah negeri orang buta ini dapat berkembang ? Sekarang dia ingin kalian semua menutup mata kalian, kenapa kalian tidak mendengar perkataannya ?" Bersamaan itu mereka menyiksa dan menghina orang yang tidak patuh kepada perintah raja.
Ada sebagian orang yang tidak tahan kepada penghinaan dan penyiksaan mereka akhirnya menutup kembali mata mereka, tetapi kebanyakan orang tidak peduli akan penyiksaan ini mereka menempuh jalan berbahaya mengklarifikasi fakta kepada orang buta betapa bahagianya mereka setelah dapat melihat dunia ini dan raja sebenarnya adalah seorang yang sangat licik yang ingin mempergunakan kebutaan mereka menindas mereka selama ini.
Melihat berita-berita tersiar ini hampir membuat raja menjadi gila, dia mengerahkan segala kekuasaan dan kekuatannya menindas mereka, tetapi tidak ada gunanya, karena semakin lama semakin banyak orang yang tahu tentang fakta yang sebenarnya, sehingga makin banyak orang yang berpihak kepada orang yang tidak buta tersebut.
Pada suatu malam yang gelap petir dan angin bertiup sangat kencang, raja sekali lagi memerintahkan pengawalnya menangkap orang akan tetapi sebuah petir yang dahsyat menyambar raja sehingga raja mati pada saat itu juga.
Orang bijak kembali muncul, setiap orang membuka pintu rumah menyambutnya. Mulai saat itu setiap orang sudah disembuhkan dari kebutaannya sehingga mereka dapat menikmati cahaya terang yang belum pernah mereka lihat dan dapat melihat dunia yang indah ini dan hidup bahagia selama-lamanya. [Vivi Li / Bagansiapiapi]
***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id