Banyak manusia yang iri kepada kecantikan bulu ekor merak jantan, sedangkan merak jantan ini juga sangat memuja dan bangga kepada kecantikan bulu ekornya, bahkan sampai menciptakan kecemburuan dirinya sendiri. Walaupun dia telah lama dipelihara oleh manusia, tetapi ketika dia melihat ada muda mudi yang berpakaian indah sedang berjalan, dia akan sangat cemburu, dia akan mengejar orang dan mematuknya.
Dahulu, ketika merak jantan ini sedang beristirahat di gunung, terlebih dahulu dia akan memilih sebuah tempat yang aman untuk menyimpan bulu ekornya, kemudian baru dia mencari tempat untuk anggota tubuhnya yang lain untuk beristirahat.
Tetapi suatu hari, tiba-tiba turun hujan deras, karena merak jantan ini tidak ada tempat berteduh, membuat seluruh badannya serta bulu ekornya basah kuyup, dia merasa sangat sedih.
Pada saat ini ada seorang pemburu burung yang ditangannya memegang jaring sudah berjalan dihadapannya, tetapi karena merak jantan ini sedang sedih atas bulu ekornya yang basah, dia tidak memperhatikan kedatangan pemburu burung dan tidak sempat melarikan diri, oleh sebab itu ketika pemburu burung menebarkan jaringnya dia tertangkap dengan mudah.
Merak jantan mempunyai bulu ekor yang cantik, sebenarnya adalah hal yang membanggakan, tetapi dia terlalu bangga kepada kecantikannya ini, mengakibatkan perhatiannya hanya terfokus kepada hal tersebut, sehingga bahaya sudah didepan mata masih tidak tahu; cerita dari merak jantan ini mengatakan kepada kita bahwa jika kita hanya memperhatikan dan terikat kepada kelebihan kita tanpa menyadari kekurangan kita, maka hal tersebut akan menjadi beban berat bagi kita, akan menyebabkan kita kelelahan oleh beban tersebut pada saat ini hal yang baik tersebut malahan menjadi hal yang buruk yang akan menimbulkan akibat yang fatal. [Susi Ng / Balikpapan]