Sebelum pergi, ia menjahit mutiara berharga yang disebut "kebijaksanaan" ke pakaian sepupu miskinnya, saat sepupu miskinnya masih tertidur di kursi. Lelaki miskin terlalu mabuk untuk mengetahui apa yang terjadi. Ketika ia terbangun, ia pulang ke kotanya.
Bertahun-tahun kemudian, lelaki miskin bertemu kerabatnya lagi. Ketika kerabatnya melihat penampilannya yang compang-camping, kerabatnya tidak bisa tidak bergumam.
"Oh ! Mengapa Anda belum berubah? Tidakkah Anda tahu bahwa ada mutiara tersembunyi di pakaian Anda? Saya selalu berpikir bahwa sekarang Anda harus menjalani kehidupan sangat nyaman dan bahagia, karena saya menjahit mutiara ke pakaian Anda. Namun Anda masih tidak menyadari hal itu dan hidup dalam keadaan miskin."
Kisah ini dimaksudkan untuk mengajar kita bahwa Dewa telah memberikan kita hikmat yang dibutuhkan dalam hidup kita. Namun, karena gaya hidup yang sibuk, kita telah melupakan "mutiara" yang berharga dan tak ternilai bernama "kebijaksanaan". Kita terlalu bekerja keras sehingga tanpa disadari dalam perjalanan hidup kita. [Lily Ng / Padang]
Teks Iklan !
Pasang iklan baris usaha anda dibagian bawah artikel ini, dengan cara kontak email Tionghoanews