Setelah bertahun-tahun, akhirnya tabungan mereka cukup untuk membuat paspor dan tiket kapal untuk semua keluarga berangkat ke Amerika. Semua keluarga sudah bersiap-siap berangkat dengan semangat. Namun 7 hari sebelum keberangkatan mereka, anak bungsunya digigit anjing.
Dokter menjahit lukanya, tetapi menarik pita kuning di pintu depan rumah Clark, karena ada kemungkinan rabies, sehingga mereka dikarantina selama 14 hari.
Impian keluarga itu hancur. Mereka tidak bisa pergi ke Amerika seperti yang sudah direncanakan. Clark sangat kecewa dan juga marah. Ia berdiri di pinggir pelabuhan dan menyaksikan kapal itu berangkat tanpa keluarganya. Ia mencucurkan air mata kekecewaan dan memaki anaknya, juga Tuhan karena kesialan mereka.
5 hari kemudian, berita tragis menyebar ke seluruh dunia. Kapal besar Titanic tenggelam dan menyebabkan ribuan korban meninggal. Keluarga Clark seharusnya ada di dalam kapal itu, tetapi karena anaknya digigit anjing, mereka terpaksa batal berangkat.
Ketika Clark mendengar berita itu, ia kemudian memeluk anaknya dan berterima kasih karena telah menyelamatkan seluruh keluarganya dari malapetaka itu. Ia juga bersyukur kepada Tuhan karena menyelamatkan nyawa mereka dan mengubah pandangannya tentang kesialan itu sebagai sebuah berkat. [Ernawati H / Medan] Sumber: Kebajikan
Catatan: Ayo kita dukung Tionghoanews dengan cara mengirim email artikel berita kegiatan atau kejadian tentang Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id dan jangan lupa ngajak teman-teman Tionghoa anda ikut gabung disini, Xie Xie Ni ...