Pada suatu ketika Chen Kang Su sedang berlatih memanah di halaman rumahnya, banyak orang yang berkerumun untuk menyaksikannya. Ada seorang tua penjual minyak melewati rumahnya, dan berhenti menyaksikannya, dia memandangi Chen Kang Su sampai lama.
Keahlian Chen Kang Su memanah memang sudah diakui sepuluh kali memanah, 8-9 kali kena ke sasarannya. Semua orang menepuk tangan untuknya, hanya orang tua penjual minyak ini saja yang tidak bertepuk tangan hanya memandangnya sambil mengganggukkan kepalanya.
Chen Kang Su merasa orang tua tersebut sama sekali tidak mengagumi kepintarannya memanah, dia sangat marah dan merasa terhina, dia lalu meletakkan busurnya dan berjalan ke hadapan orang tua tersebut berkata, "Apakah engkau mengerti tentang teknik memanah? Apakah engkau merasa teknik saya memanah tidak mengagumkan?"
Orang tua tersebut dengan tenang menjawab, "Saya rasa tidak ada yang hebat, hanya karena engkau sudah lama berlatih, sehingga tanganmu sudah terampil hanya begitu saja."
Chen Kang Su menjadi semakin marah, berkata, "Beraninya engkau meremehkan kemampuan saya!"
Orang tua tersebut dengan tenang menjawab, "Saya memahami teknik ini karena pengalaman saya selama puluhan tahun menuang minyak. Saya akan mendemokan kepada Anda."
Setelah selesai berkata, orang tua ini meletakkan sebuah labu di tanah, lalu mengeluarkan sebuah uang koin yang berlubang ditengahnya, ditaruh diatas mulut labu tersebut, lalu dia mengeluarkan sebuah sendok dari drum minyak, dengan sendok tersebut dia menuangkan minyak keatas uang koin, terlihat minyak menetes dengan panjang masuk kedalam labu, setelah selesai dituangkan, dia mengambil uang koin yang berlubang tersebut ternyata tidak ada sedikitpun minyak yang tertumpah diatas lubang uang koin tersebut. Semua orang bertepuk tangan memujinya, orang tua penjual minyak ini dengan tertawa berkata, "Keahlian kecil ini tidak patut dipuji, ini semua karena sudah terbiasa dilakukan maka kelihatannya menjadi trampil."
Chen Kang Su setelah selesai melihat demontrasi penjual minyak tersebut sambil tertawa dia dengan sungkan mengantar penjual minyak ini melanjutkan perjalanannya.
Betapa sulit sesuatu hal, tetapi jika setiap hari dan setiap saat dilakukan akan menjadi kebiasaan, lama kelamaan akan menjadi sebuah keahlian. [Margareth Lim / Tarakan]
***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id