Perabotan dan peralatan di rumahnya banyak yang dijual dan diberikan kepada orang lain, dan yang terakhir tersisa adalah buku-buku.
* Buku-buku harus dibereskan.
Dia menelepon saya menyuruh saya memberikan buku-buku itu untuk murid-muridnya, yang pasti lebih bermanfaat.
Di dalam kehidupan seseorang banyak benda yang tidak bisa dilepaskan. Banyak orang tidak melepaskan harta, kekayaan, ketenaran dan lain sebagainya, sedangkan guru yang tidak bisa dilepaskan adalah buku-buku tersebut. Dibandingkan dengan orang lain, keterikatannya terhadap buku terlihat sangat agung. Buku adalah hasil jerih payahnya mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk membelinya.
Jika saya menjadi dirinya, akan sama tidak bisa membuang hal-hal yang terakumulasi demikian lama. Tetapi pada kenyataannya hidup harus berjalan terus. Jika Anda tidak bisa melangkah keluar, tidak mempersiapkan diri menghadapi masa depan, membuang semua kenangan dan hal-hal yang tidak berguna, maka semakin lama akan semakin banyak. Beban itu akan semakin lama semakin berat.
* Apakah kita bisa menghadapinya?
Saya pergi ke rumah guru, membantunya memindahkan buku. Tempat duduk mobil saya pun penuh dengan buku. Guru menceritakan 'riwayat' masing-masing buku, yang ini kapan dibeli dan dalam situasi bagaimana saat membeli.
Didalam matanya saya melihat sebenarnya dia sangat tidak menginginkan bukunya diberikan kepada orang lain, lalu saya menyarankan, "Guru kalian berangkat dulu, saya akan mengirim buku-buku ini ke alamat kalian bagaimana? Jika mempunyai waktu lowong guru bisa membaca kembali buku-buku ini."
Guru tertawa menggelengkan kepalanya, menjawab, "Tidak usah, saya ingin dengan santai melewati sisa hidup saya, membawa buku ini akan menjadi beban."
Setelah sampai dirumah, saya memindahkan buku-buku itu ke ruang belajar, ketika meletakkan dalam lemari buku saya berpikir. Selama hidup ini banyak yang tidak ingin kita lepaskan, dalam hal spiritual, fisik, mulia ataupun vulgar, sebenarnya pada akhirnya juga harus kita lepaskan semua.
Setelah berpikir sampai kesana sebenarnya kita harus melepaskan semua keterikataan tersebut. Begitu kita dilahirkan di dunia ini kita tidak membawa apapun, dan ketika kita meninggalkan dunia ini kita juga tidak bisa membawa apapun.
Di pertengahan hidup ini, kenapa kita harus bersusah payah terikat kepada sesuatu ? Apakah tidak lebih bagus kita melepaskan semua beban ini ? Supaya kita bisa hidup lebih bahagia. [Natalia Nyo / Tangerang]
***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id