KEHIDUPAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Senin, 15 April 2013

PERJALANAN SPIRITUAL INDIAN KECIL

Ketika Xiau Su berusia 5 tahun, dia telah kehilangan kedua orang tuanya, dia dibesarkan oleh kakek dan neneknya, mereka tinggal di Amerika Serikat bagian timur dekat pegunungan Chala Ridge, hidup dengan penuh kebebasan, kakek dan neneknya adalah keturunan dari Indian Chala Ridge, nenek mengatakan Xiau Su dilahirkan ditengah hutan, oleh sebab itu sejak dilahirkan sudah memiliki kemampuan berkomunikasi dengan hutan, dia bahkan sangat menghargai kehangatan yang diberikan alam ini, mengerti bagaimana bersuka cita dengan bermain di sungai.

Pada suatu ketika, Xiau Su melihat langsung betapa kejinya elang memburu mangsanya, kakeknya menghiburnya, "Jangan bersedih, Xiau Su, ini adalah hukum alam semesta. Seluruh binatang mengetahui hukum tersebut, hanya mengambil barang yang mereka butuhkan, tetapi lebah kecil tidak mengerti peraturan ini, madu yang disimpan selalu lebih banyak daripada yang dibutuhkan, oleh sebab itu binatang yang lain dan manusia dapat meminum segelas madu. Manusia lebih parah dengan lebah kecil ini, selalu serakah oleh sebab itu mengambil lebih banyak dari yang dibutuhkan, mereka merampas, menjarah hak milik orang lain, oleh sebab itu terjadi peperangan.

Pada suatu ketika nenek berkata kepada Xiau Su,  didalam tubuh kita memiliki jiwa spiritual dan jiwa raga, jiwa raga mengatakan kepada kita bagaimana mencari makanan, oleh sebab itu manusia dapat terus bertahan hidup didunia ini, sedangkan jiwa spiritual membuat kita memahami batin dari manusia serta mahluk lainnya. Seseorang jika hanya menggunakan jiwa raga fisiknya berpikir maka kelakuannya akan menjadi serakah dan rendah, jiwa spiritual akan perlahan mati, itu yang kita sebut sebagai mayat hidup.  Jiwa spiritual sama dengan otot tubuh kita, semakin dipergunakan akan semakin kuat.  Ketika  orang meninggal, maka jiwa raga fisik ini juga akan ikut meninggal. Tetapi jiwa spiritualnya akan selamanya eksis.

Sejak saat itu Xiau Su memutuskan, dia akan melatih jiwa spiritualnya menjadi sangat kuat. Oleh karena dorongan jiwa spiritual yang kuat ini ketika Xiau Su menghadapi  serangkaian tragedi, dia bisa menghadapinya dan tidak begitu sedih, pertama adalah teman baiknya meninggal, disusul oleh kakek dan neneknya, kemudian anjing kesayangannya, karena dia tahu mereka semua orang dan binatang yang dicintai memiliki jiwa spiritual yang kuat, setelah reinkarnasi mereka bisa mendapatkan kehidupan yang indah. [Anastasia Kang / Dumai]

***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA