Sangkar mereka berdua sangat kecil, tetapi beo berwarna kuning setiap hari bertahan didalam sangkar yang kecil ini melatih mengepakkan sayapnya belajar terbang, sehingga sayapnya menjadi keras dan bertenaga.
Sedangkan beo berwarna merah setiap hari hanya makan dan tidur terus, membuat tubuhnya setiap hari semakin gemuk.
Burung beo berwarna kuning menghimbau kepadanya, :"Kita adalah ras burung, ras burung seharusnya mempunyai kemampuan untuk belajar terbang!"
"Terbang?" burung beo berwarna merah tertawa sambil mengejek, "Dikurung didalam sangkar kecil ini, akan terbang kemana? Lebih bagus jangan bermimpi! Daripada menghabiskan tenaga sia-sia."
Burung beo kuning hanya bisa memandang kepadanya sambil mengeleng-gelengkan kepalanya, dia hanya bisa berusaha sendiri melatih dirinya untuk terbang; sedangkan burung beo berwarna merah menutup matanya untuk beristirahat sambil berjemur matahari.
Pada suatu hari, seekor kucing yang nakal membuka pintu sangkar burung tersebut, burung beo emas dengan sayapnya yang terlatih dengan sekuat tenaganya terbang keluar dari sangkar, terbang kembali ke hutan, sedangkan burung beo berwarna merah mencoba terbang tetapi tidak bisa terbang karena biasanya sayapnya tidak terlatih dan badannya kegemukan, dengan mudah ditangkap kembali oleh manusia dan dikurung kembali di dalam sangkar.
Sekarang burung beo berwarna merah baru mengerti, jika tidak ingin kehilangan kesempatan sekilas, Anda harus memiliki kemampuan untuk merebut kesempatan. Jika tidak, bahkan jika kesempatan itu lewat di depan mata, akan sia-sia saja. [Natalia Lim / Cirebon]
* DA JIA PENG YOU - XIN NIEN KUAI LE - GONG XI FA CHAI *