Pada saat Xu Deyan dari dinasti Chen menjadi pangeran, kebetulan terjadi pemberontakan dan kekacauan di dalam negeri Chen. Kerajaan tidak dapat menyelamatkan dan menjaga keamanan seluruh anggota kerajaan.
Kemudian Xu Deyan berkata kepada istrinya, "Istriku engkau sangat cantik dan pintar, jika negara binasa, engkau akan terjatuh ketangan orang kaya dan berkuasa, mungkin kita berdua selamanya akan terpisah. Tetapi jika kita masih berjodoh, dapat bertemu kembali, kita harus mempunyai sebuah tanda pengenal."
Lalu Xu Deyan memecahkan sebuah cermin menjadi 2 bagian. Mereka masing-masing menyimpan satu bagian. Dia berjanji dengan istrinya, "Kelak setiap tanggal 1 dan 15 setiap bulan, kita masing-masing membawa cermin yang sebagian ini ke pasar untuk dijual, jika saya melihat cermin tersebut maka saya segera akan mencari kamu."
Ketika dinasti Chen musnah, benar saja istrinya terjatuh di tangan Yangsuk, tetapi Yangsuk sangat menyayangi istrinya. Sedangkan Xu Deyan berada di tempat pengungsian, dengan susah payah akhirnya dia bisa kembali ke ibukota.
Setiap tanggal 1 dan tanggal 15 dia pergi ke pasar mencari. Kebetulan hari itu ada seorang tua yang seperti pelayan menjual cermin yang separuh tersebut, dan dijual dengan harga yang tinggi. Semua orang menertawakannya. Xu Deyan membawa orang tua tersebut ke tempat tinggalnya, mengundang dia makan, lalu menceritakan riwayat hidupnya kepada orang tua tersebut. Dia mengeluarkan cerminnya yang separuh dan mencocokkannya dengan kepunyaan orang tua tersebut.
Lalu dia menulis sebaris puisi diatas cermin tersebut, "Cermin dan orang telah berlalu, cermin kembali, orang telah pergi. Chang Er (dewi bulan) hanya tinggal bayangan, meninggalkan cahaya bulan yang kosong."
Putri Lechang setelah membaca puisi ini, menangis tanpa berhenti dan tidak mau makan. Yangsuk melihat keadaan putri Lechang sangat sedih, lalu mengutus orang mencari Xu Deyan. Dia memutuskan mengembalikan istrinya kepada Xu Deyan, bahkan menghadiahkan mereka banyak harta dan uang. Mendengar hal ini semua orang pasti akan memuji dan salut kepada Yangsuk yang demikian toleran dan baik hati.
Yangsuk malahan menjamu dan mengadakan pesta perpisahan untuk Xu Deyan dan istrinya. Akhirnya Xu Deyan dan istrinya pindah ke Xiangnan disana mereka berdua hidup bahagia sampai tua. [Yenni Huang / Solo] Sumber: Mingxin
Catatan: Ayo kita dukung Tionghoanews dengan cara mengirim email artikel berita kegiatan atau kejadian tentang Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id dan jangan lupa ngajak teman-teman Tionghoa anda ikut gabung disini, Xie Xie Ni ...