KEHIDUPAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Rabu, 15 Mei 2013

UJIAN DARI DEWA LAUT

Dahulu ada seorang yang sangat miskin, tetapi hatinya sangat mulia, tidak pernah melakukan sesuatu yang melanggar hukum. Karena keluarganya sangat miskin, oleh sebab itu dia bekerja di tempat seorang saudagar kaya sebagai pembantu.

Saudagar dan teman-temannya pergi ke dasar laut mencari harta karun dan membawa pembantu ini ikut bersamanya,  setelah mendapat banyak harta karun mereka kembali ke perahu mereka melanjutkan perjalanan pulang. Tetapi tidak tahu apa sebabnya ditengah jalan perahu mereka mogok tidak bisa berjalan, bagaimanapun mereka mencoba mendayung tetapi perahu tidak dapat berlayar.

Saudagar dan teman-temannya menjadi panik, mereka menyadari mungkin mereka mengambil harta karun didasar laut sehingga dewa laut marah, pasti ini adalah hukuman bagi mereka. Lalu mereka semua berlutut berdoa memohon pengampunan dari dewa laut.

Hanya orang miskin ini yang tidak berlutut dan memohon, karena dia merasa tidak berbuat kesalahan, sehingga dia tidak ikut berlutut berdoa dan memohon kepada dewa laut.

Perahu tidak bisa bergerak memang semua ini adalah perbuatan dewa laut. Dewa laut sengaja menghukum para saudagar yang tamak ini, tetapi diatas perahu ada orang miskin yang baik, tidak boleh menyakitinya. Dewa laut berpikir sampai 7 hari, akhirnya dia mendapat sebuah akal.

Dewa laut berpikir, "Saya akan mencoba para saudagar ini! Jika mereka dapat melewati ujian ini maka saya akan mengampuni mereka, jika mereka tidak dapat melewati ujian ini, maka saya akan melanjutkan menghukum mereka, tetapi saya tidak akan menyakiti orang miskin yang baik hati ini."

Perahu berhenti ditengah laut selama 7 hari, tidak bisa bergerak sama sekali, para saudagar merasa panik dan takut.

Pada malam ke tujuh, salah satu saudagar ini bermimpi, didalam mimpinya dewa laut berkata kepadanya, "Asalkan kalian bisa menyiapkan satu orang kurban, maka saya akan melepaskan kalian semua."

Setelah bangun, dia menceritakan mimpinya kepada teman-temannya.

Mereka sedang berunding secara rahasia bagaimana menjalankan rencana mereka, dan mereka terpikir akan pembantunya tersebut,  dan memanggil pembantunya itu mengutarakan hal itu.

Orang miskin berkata kepada mereka semua, "Baiklah ! Saya akan menjadi kurban bagi dewa laut ! Jangan karena diri saya sendiri, membuat kalian semua terkena dampaknya. Tapi jangan tenggelamkan saya ke laut, biarkan saya naik sekoci kalian menghadap Dewa Laut."

Para saudagar setelah mendengar orang miskin ini rela berkorban, mereka semua sangat gembira, karena masalah sudah bisa diselesaikan, mereka lalu mengeluarkan rakit sekoci, dan melepaskan pembantunya ke tengah laut.

Dewa laut setelah melihat perbuatan mereka, sangat marah melihat ketamakan dan keegoisan mereka, lalu menciptakan gelombang besar sehingga perahu para saudagar tersebut terbalik, dan mereka semua menjadi santapan ikan hiu ganas. Lalu dewa laut menghembuskan angin sepoi-sepoi, rakit sekoci orang miskin berlayar selamat menuju pantai.

Akhirnya orang miskin ini bisa pulang ke rumahnya dan berkumpul kembali dengan keluarganya. [Yenni Huang / Solo]

***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA