KEHIDUPAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Sabtu, 11 Mei 2013

MELENYAPKAN RUMPUT LIAR

Ada sebuah cerita yang patut kita renungkan.

Seorang filsuf membawa murid-muridnya menjelajahi dunia. Setelah selesai berkeliling, mereka duduk di sebuah padang rumput di pinggir kota.

Kemudian filsuf berkata, "Setelah kita puluhan tahun menjelajahi dunia, saya rasa pengalaman kalian sudah sangat banyak. Saya mempunyai sebuah pertanyaan untuk kalian semua. Sekarang kalian duduk dimana?"

Para muridnya menjawab di padang rumput diluar kota.

Filsuf bertanya lagi, "apa yang terdapat dipadang rumput ini ?"

Murid-muridnya menjawab, "Padang rumput ini ditumbuhi oleh rumput liar."

Filsuf melanjutkan bertanya lagi, "Sekarang saya sangat ingin tahu, bagaimana mencabut rumput liar tersebut?"

Salah satu muridnya berkata, "Hanya dengan cangkul sudah bisa beres."

Mendengar jawaban salah satu muridnya filsuf mengangguk-anggukkan kepalanya.

Murid yang lain menjawab, "Salah satu akal yang bagus adalah membakar dengan api." Mendengar jawaban tersebut filsuf tersenyum.

Murid yang ketiga menjawab, "Menaburkan abu sudah dapat melenyapkan semua rumput liar."

Murid yang keempat setelah berpikir sebentar berkata, "Mencabut akarnya, asalkan mencabut akarnya sudah tidak akan tumbuh lagi."

Setelah murid-muridnya selesai menjawab, filsuf berdiri dan berkata, "Kalian pulanglah, sesuai dengan metode kalian masing-masing, lenyapkanlah tanaman rumput di sepetak tanah, jika tidak dapat dilenyapkan, setahun kemudian kalian datang kesini berkumpul kembali; jika dapat melenyapkannya, maka kalian tidak usah kembali lagi."

Setelah setahun kemudian, karena masing-masing merasa gagal dalam menjalankan tugas dari gurunya, mereka semua kembali, tetapi padang rumput tempat mereka berkumpul setahun yang lalu sekarang bukan padang rumput lagi, sekarang menjadi ladang gandum yang subur.

Para murid-muridnya duduk di pinggir ladang gandum menunggu kedatangan filsuf, tetapi akhirnya filsuf tidak muncul. Akhirnya murid-murid filsul mengerti maksud dan tujuan filsuf.

Beberapa tahun kemudian filsuf meninggal. Para muridnya membantu filsuf menyelesaikan buku yang ditulis, di bab akhir mereka menambah satu baris kata; untuk menghilangkan rumput liar dipadang rumput, hanya ada satu cara yaitu, menanam gandum di atas padang rumput tersebut. Sama juga dengan manusia untuk membuat jiwa dapat hidup dengan tenteram, adalah dengan berbuat KEBAJIKAN.

Cerita ini harus benar-benar kita simak. Di padang rumput yang ditumbuh rumput liar, siapa yang akan sengaja pergi kesana mencabut rumput liar? Hanya di ladang yang ditumbuhi tumbuhan gandum atau padi, karena godaan panen membuat orang bergembira dan tidak merasa lelah, dengan bersemangat mencabut rumput. [Lenna Wang / Samarinda]

***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA