KEHIDUPAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Selasa, 30 Oktober 2012

TETESAN AIR YANG MENEMBUS BATU

Ada sebuah mitologi siluman buaya di Jiuijiang Jiangxi, Tiongkok. Sering sekali di sungai Yangtze menimbulkan masalah dan kecelakaan, yang menyebabkan kota nelayan ini menjadi kota mati, sejak munculnya siluman buaya tidak ada orang yang berani tinggal di kota ini lagi.

Pada suatu hari seorang pendeta Tao dari gunung Lu datang ke kota Jiujiang, dia menempelkan sehelai kertas di rumah seorang penduduk yang bernama Lei Tao.

Diatas kertas tersebut tertulis : "Jika ingin memusnahkan siluman buaya, maka harus melatih kungfu sampai bisa melayang  dan menghilang dalam sekejab. Rahasianya terletak di tetesan air yang bisa menembus batu.

Lei Tao memegang kertas ini merenung sampai lama, melayang dan menghilang dalam sekejab, kenapa harus melayang dan menghilang dalam sekejab? Tetesan air menembus batu apa arti kalimat ini?

Pada saat ini, Lei Tao tiba-tiba melihat sebuah dahan pohon liu tertiup oleh angin daun-daunnya berterbangan, di bumbungan atap rumahnya yang terbuat dari batu ada air yang menetes dan tetesan air tersebut membuat batu itu menjadi sebuah lubang genangan air, dia segera sadar. 

Bahwa sebenarnya dia hanya dapat memanah batang dan daun pohon liu yang tenang, bukanlah suatu ketrampilan yang tertinggi sebelum dapat memanah dan mengena ke sasaran semua dahan dan daun-daun pohon liu yang tertiup angin kencang. Menyaksikan hal tersebut, maka dia melupakan ilmu dan ketrampilan memanah yang tak terkalahkan.

Sedangkan untuk dapat melatih sampai demikian terampil harus seperti tetesan air yang menembus batu, harus percaya diri, harus gigih, mempunyai keyakinan dan ketekunan; hal tersebut baru bisa berhasil. Maka mulai saat itu Lei Tao siang malam dengan rajin dan tekun berlatih memanah.

Setelah puluhan tahun berlalu, akhirnya Lei Tao dapat berlatih memanah dengan kecepatan yang seperti melayang dan menghilang.  Suatu ketrampilan yang tak terkalahkan dan akhirnya dia bisa memusnahkan siluman buaya. Sedangkan batu di atas atap rumahnya menjadi lambang yang menginspirasi orang harus bekerja keras, tekun dan gigih. [Ernawati H / Medan] Sumber: Kebajikan

Catatan: Ayo kita dukung Tionghoanews dengan cara mengirim email artikel berita kegiatan atau kejadian tentang Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id dan jangan lupa ngajak teman-teman Tionghoa anda ikut gabung disini, Xie Xie Ni ...

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA