KEHIDUPAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Selasa, 24 Juli 2012

PEREMPUAN TRADISIONAL DI ZAMAN SEKARANG

Di dalam hati setiap perempuan sedikit banyak pasti mendambakan kehidupan seperti zaman dahulu, dimana pria bercocok tanam dan perempuan menenun, membantu suami dan mendidik anak.

Zaman dahulu, pria mengutamakan luar dan perempuan mengutamakan masalah dalam, yang berarti pria mengutamakan karirnya dan perempuan menjaga rumah tangga. Lebih-lebih dalam hal membantu suami dan mendidik anak adalah impian yang didambakan oleh semua perempuan.

Tetapi pada zaman sekarang ini, apakah semua tradisi ini telah jauh pergi ? Benarkah semua telah menjadi suatu impian yang sulit untuk diraih perempuan ? Jika dalam nasib kita ada, pasti bisa terjadi, bila tidak ada dan walau Anda memohon untuk diberikan, maka hanya bisa mengalami banyak kesengsaraan secara sia-sia, tetapi tetap tidak akan mendapatkan untuk selamanya! Benarkah demikian ?

Walau arti dari pria mengutamakan luar dan perempuan mengutamakan dalam pada zaman sekarang adalah pria bersenang-senang di luar dan perempuan tidak bisa menghindar menjaga karir dan keluarganya lagi. Tapi tentunya di zaman sekarang masih ada perempuan yang bisa menjadi ibu rumah tangga dan mendidik anak-anak mereka sepenuhnya, walaupun zaman sekarang benar-benar sudah berubah.

Haruskah perempuan mempertahankan tradisi tradisional ini atau berkonsentrasi untuk menjadi seorang perempuan karir masa kini saja!  Seorang ibu pernah berkata, zaman sekarang ini tidak ada orang yang ingin menikahi perempuan yang tidak memiliki pekerjaan. Wanita yang lain juga menyampaikan hal serupa, pria zaman sekarang mengharapkan perempuan idaman mereka mempunyai pekerjaan. Bisa menghidupi diri mereka sendiri, jangan meminta uang kepada dia. Sama-sama manusia mengapa seorang pria harus menghidupi isterinya?

Walaupun pendapat seperti ini sudah banyak didengar, tetapi perempuan ini selalu berpendapat dirinya pasti bisa menantikan perkecualian yang sangat sulit untuk didapatkan itu. Bagaimanapun juga seorang perempuan karir tidak akan bisa 100% memperhatikan rumah tangganya. Perempuan lebih suka setelah menikah nanti bisa menemani anaknya tumbuh dewasa, bahkan bisa menjahitkan sendiri pakaian anaknya.

Ada sebuah kisah tentang seorang perempuan yang ingin mempertahankan untuk menjadi perempuan tradisional di zaman sekarang ini. Ketika orang tua perempuan itu ingin mendidik anaknya menjadi seorang perempuan kuat ( perempuan karier ), tetapi apa daya dalam hati anak ini selalu merasa sebagai seorang perempuan sudah seharusnya belajar bagaimana mengatur rumah tangga, memasak nasi, menjaga anak.

Dan yang terpenting adalah bagaimana mempertimbangkan keluarga, dan dalam karier atau usaha tidak seharusnya perempuan berebut keunggulan dengan pria, melakukan bisnis adalah urusan saudara laki-lakinya. Sebenarnya pria mengutamakan masalah luar dan perempuan mengutamakan masalah dalam!

Orang tua ini merasa anaknya terlalu naif, jika dia tidak bisa mandiri, menghabiskan waktu hanya untuk belajar keterampilan yang harus dimiliki perempuan, maka setelah dia menikah di kemudian hari kehidupannya akan menemui kesulitan. Meski anak mereka telah bekerja, tetapi dia sama sekali tidak berniat meniti kariernya. Dia lebih suka belajar bagaimana menjahit, mendidik anak kecil dan hal-hal semacam itu, dalam perusahaan dia tidak bersedia dipromosikan atau dinaikkan jabatan. Karena dalam pekerjaan ada satu hal yang menggiurkan yaitu jabatan tinggi dan gaji besar. Jika di kemudian hari dia sudah menikah, maka akan sulit melepaskan pekerjaannya demi mengasuh keluarganya.

Ketika tiba saatnya untuk menikah, perempuan ini dengan gembira mengira impian yang didambakannya selama ini benar-benar menjadi kenyataan untuk menjadi seorang ibu rumah tangga tulen! Namun persoalannya tidak seperti apa yang dia pikirkan! Ketika suaminya mengatakan ingin agar dia bisa pulang ke rumah dan tidak bekerja lagi.

Setelah menikah suaminya sudah tidak bekerja lagi, perusahaan keluarga suaminya juga tidak diurusi oleh saudara-saudaranya. Pihak keluarga mertua menginginkan menantunya bisa mengurus perusahaan keluarga mereka dan karena dia seorang anak menantu sudah sewajarnya tidak perlu diberi gaji, juga tidak ada hari libur. Bahkan pihak keluarga mertua mendukung suaminya untuk tidak bekerja lagi. Karenanya sang suami berkata, jika dia tidak bekerja kita semua makan apa?

Seperti inikah seorang perempuan tradisional zaman sekarang menjaga baik-baik rumah tangganya? Ketika ditambah lagi suaminya tidak ingin mempunyai anak, semua  angan-angannya dulu menjadi seorang ibu rumah tangga buyar tuntas!

Karena itu dia akhirnya teringat kembali kata-kata orang tuanya, walaupun seorang anak perempuan juga harus bisa mandiri, jika tidak kehidupannya di kemudian hari akan mengalami kesulitan. Juga tidak bisa dipersalahkan jika banyak orang tua pada zaman sekarang yang mengatakan kepada anak perempuan mereka, tidak menikah juga tidak apa-apa, tidak diharuskan menikah.

Seandainya dulu tidak memimpikan dirinya ingin menjadi seorang ibu rumah tangga. Mengerjakan dengan baik pekerjaannya, maka sekarang juga tidak akan menjadi begini! Kehidupan pria bercocok tanam dan perempuan menenun, pada zaman sekarang apakah benar-benar telah menjadi sebuah legenda ?

Perempuan yang semula sangat mengharapkan dirinya bisa menjadi seorang perempuan tradisional, akhirnya melepaskan harapan itu menuntut untuk cerai dan pergi keluar mencari pekerjaan, dengan gaji yang kecil dia berencana untuk hidup seorang diri. Tak diduga suaminya datang mencarinya untuk kembali, selama beberapa bulan setiap malam suaminya menyediakan makan malam menanti dia pulang dari kerja dan makan malam bersama. Sang suami sangat menikmati hal tersebut, tetapi dalam hal pekerjaan suaminya masih tidak berminat, dia lebih suka belajar memasak!

Kemudian perempuan itu teringat pernah minta tolong suaminya untuk mencuci mangkuk karena dia terlalu lelah, membiarkan dia beristirahat untuk sejenak, tetapi suaminya sama sekali tidak bergeming. Sekarang keadaan ekonomi perempuan tersebut sudah bisa mandiri, suaminya bisa melakukan hal tersebut dengan kemauannya sendiri.

Perempuan itu berpikir telah terjadi perubahan luar biasa. Zaman sekarang ini sungguh benar tidak perlu mempertahankan pendapat pria mengutamakan luar dan perempuan mengutamakan dalam lagi. Seorang perempuan jika memiliki simpanan uang sendiri, bisa bekerja dengan mandiri adalah suatu hal yang baik. Pria jika tidak ingin bekerja, dia memasak dan membersihkan rumah serta menjaga orang tua dan anak-anak, hal tersebut juga bisa diterima.

Zaman benar-benar sudah berubah! Dia sendiri pada saat masih muda karena ingin menjadi seorang ibu rumah tangga tradisional pernah ditertawakan oleh orang lain karena tidak ada ambisi. Dan setelah menikah, ia malah harus bekerja sedangkan suaminya malah menjadi seorang tukang masak di rumah, dia sungguh tidak tahu harus bagaimana berkata! Hanya bisa mengatakan bahwa zaman benar-benar sudah berbeda! [Amanda Lim / Makassar]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA