KEHIDUPAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Selasa, 08 Mei 2012

SIAPAKAH YANG TENTUKAN NASIB SESEORANG? (1)

Studi terbaru menunjukkan, nasib seseorang dalam kehidupannya seakan dari awal sudah dipastikan dan pada umumnya sulit keluar dari jalur nasib yang telah ditentukan ?

Orang sering mengatakan, merokok dan mengonsumsi minuman keras serta cara hidup yang tidak baik akan mengurangi usia seseorang, namun studi terbaru menemukan, pengaruh dari perbuatan manusia sesudah lahir tersebut tidaklah begitu besar seperti yang dibayangkan, sebaliknya, seseorang begitu lahir, usianya telah ditentukan. Baru-baru ini majalah Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional Amerika Serikat, telah mengumumkan sebuah hasil studi terobosan yang dilakukan bersama antara Asosiasi Keberagaman Hayati dan Kesehatan Hewan Universitas Glasgow dengan Asosiasi Kedokteran Komparatif Inggris.

Menurut laporan Daily Mail Inggris, para ilmuwan tersebut menyatakan telah menemukan sebuah metode baru yang dapat memprediksi umur manusia yakni dengan mengukur panjang Telomere dari gen bayi manusia, lebih panjang Telomere-nya, usianya lebih panjang.

Para peneliti telah melakukan penelitian terhadap 99 ekor Burung Mutiara yang paling banyak ditemui di Australia. Penelitian dimulai sejak burung-burung itu berusia 25 hari, dilakukan pengambilan contoh darah mereka secara berkala dan melalui analisis menentukan perubahan panjang Telomere dalam darah. Akhirnya ditemukan burung yang baru lahir, dengan Telomere-nya yang lebih pendek, maka usianya lebih pendek. Burung yang pertama meninggal adalah 7 bulan setelah dilakukan penelitian, sedangkan yang paling panjang usianya hampir mencapai 9 tahun.

Prof. Monaghan dari Universitas Glasgow menunjukkan, "Burung-burung tersebut meninggal secara wajar, tanpa menderita penyakit, juga tidak mengalami kecelakaan, benar-benar telah menunjukkan karakter usia mereka." Oleh karena Telomere manusia mirip dengan Telomere burung Mutiara, para peneliti berharap kelak mereka bisa melalui penelitian panjang Telomere bayi manusia dapat memprediksi umur manusia.

DNA tentukan garis besar nasib

Yang menarik adalah, selain test Telomere tersebut, banyak eksperimen biologi molekul modern juga melalui sudut pandang gen dan DNA membuktikan teori nasib yang dipercayai oleh orang Tionghoa secara tradisional. Sebuah jiwa sejak dilahirkan, perjalanan seumur hidupnya telah ditentukan, dan yang dapat diubah tidak banyak. Misalnya sebuah karya ilmuwan Amerika berjudul "DNA dan Nasib - Sifat Bawaan Perilaku Manusia dan Pendidikan", yang ditulis Grant Steen yang telah mengumpulkan hasil studi dari Ilmu Biologi Molekul dan Ilmu Genetik Perilaku, membuat orang meneliti ulang masalah hubungan antara bawaan sejak lahir dan setelah lahir.

Melalui perbandingan gen anak kembar dari sel telur yang sama, para ilmuwan menemukan, bentuk luar dan kebiasaan mereka sama, bahkan 40 tahun kemudian, batang rambut mana yang menjadi uban duluan, dimana akan terluka, organ dalam apa yang menderita penyakit, dan lain sebagainya, semuanya sama.

Ilmuwan juga mengamati anak kembar dari sel telur yang sama, sejak lahir mereka ditempatkan dan besar di lingkungan yang berbeda, walaupun bahasa mereka lain, mengonsumsi makanan yang berbeda, menerima budaya yang berbeda pula, namun mereka tetap memiliki penampilan luar, bentuk tubuh dan kesukaan yang sama, pilihan warnanya juga sama, gaya rambut sama, melakukan olahraga yang sama, hasil pendidikan di sekolah juga hampir sama. Dengan kata lain, faktor lingkungan tidak begitu besar pengaruhnya terhadap  perubahan nasib manusia.

Ilmuwan menemukan pula, sepasang anak kembar dari sel telur yang sama, jika yang satu lebih menyayangi tubuhnya, sedangkan yang lain mengumbar diri dengan merokok dan meneguk minuman keras sehingga meninggal, maka saudara kembar yang kelihatan sehat itu, begitu diperiksa masih juga ditemukan penyakit yang sama, dan beberapa tahun kemudian juga ikut meninggal. Dengan kata lain, upaya yang dilakukan setelah lahir tidak dapat menghasilkan per-ubahan yang sangat besar.

Namun ilmuwan juga menemukan beberapa kasus yang khusus. Ada sepasang anak kembar dari sel telur yang sama, satu tubuhnya besar dan gemuk, yang lainnya bertubuh mungil dan lemah. Ternyata, karena ia dengan tekat yang kuat membatasi makan dan berat badan, akhirnya berhasil mengubah sendiri bentuk tubuhnya.

Ilmuwan menemukan, di dalam gen manusia, ada gen dominan dan gen kasat mata, gen dominan dapat menentukan karakter manusia, sedangkan gen kasat mata, ketika niat subyektif seseorang sangat kuat, ditambah tindakan yang sangat tekun, akhirnya dapat juga mengubah perkembangan DNA. Akan tetapi, ilmuwan juga menemukan, jika kemampuan bawaan seseorang hanya mampu di tingkat-2 (diasumsikan tertinggi 10 tingkat), melalui upaya keras manusia setelah kelahiran, mungkin dapat mencapai tingkat-6, mendobrak batasan DNA, namun jika orang tidak berbakat dipaksa melakukan hal-hal yang dilakukan orang berbakat, akhirnya terbatas juga hasilnya.

Sekarang orang secara umum berpendapat, gen tidak hanya menentukan karakter substansi manusia, antara lain: tinggi badan, warna kulit, penyakit genetik dan lainnya, juga memengaruhi secara maksimal bidang spiritual, misalnya seperti kecerdasan, kepribadian, tabiat, pecandu berat alkohol dan lain sebagainya. Akan tetapi gen juga  bukanlah satu-satunya dalam kisah ini, lingkungan dan upaya manusia setelah lahir juga dapat mengubah nasib seseorang. [Anastasia Kang / Dumai] Bersambung ...

* Sumber: Google Search Engine

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA