Marga Zhiang ini mendengar bahwa orang bermarga Gua ini sangat kaya. Dia sengaja datang ke negeri Qi mencari marga Gua untuk mengetahui rahasianya menjadi kaya.
Pria marga Gua ini berkata kepadanya, "Semua harta yang saya miliki ini saya peroleh dari "mencuri". Saya hanya menghabiskan satu tahun sudah memperoleh kebutuhan makanan dan pakaian saya. 2 tahun saya telah menjadi kaya. 3 tahun saya telah memiliki banyak tanah, seluruh gudang penuh dengan bahan makanan, saya sekarang menjadi orang paling kaya didaerah ini. Mulai saat itu saya telah membantu fakir miskin dan para tetangga."
Pria marga Zhiang ini mendengar perkataannya menjadi sangat gembira. Dia berpikir pria marga Gua ini menjadi kaya karena dia menjadi pencuri, dia berpikir perkataan pria marga Gua "mencuri" adalah mencuri barang orang lain, setiap benda yang terlihat mata, dan bisa diambil oleh tangan semua bisa dicuri dan dibawa pulang.
Oleh sebab itu setelah pulang ke negaranya, dia pergi mencuri ke berbagai tempat. Tetapi tidak lama kemudian dia tertangkap ketika mencuri. Saat diperiksa semua barang dirumahnya disita harga yang bukan hasil pencurian juga ikut tersita.
Pria marga Zhiang ini menganggap dia telah dibohongi oleh pria marga Gua. Lalu dia pergi kembali ke negara Qi, mencari serta memarahi pria marga Gua, "Engkau membohongi saya, saya pergi mencuri dan dihukum karena mencuri."
Pria marga Gua setelah mendengar perkataannya menjadi tertawa, "Bagaimana engkau bisa pergi mencuri?"
Pria marga Zhiang menceritakan pengalamannya mencuri harta orang lain kepada pria Gua. Pria marga Gua ini setelah mendengar ceritanya merasa geli dan marah, "Aduh, engkau sungguh ceroboh! Engkau tidak mengerti maksud kata yang saya katakan "mencuri". Sekarang dengan terperinci akan saya jelaskan kepadamu. Semua orang berkata alam ini sangat kaya, tanah, laut, sungai, hutan bisa menghasilkan kekayaan, saya menggunakan "mencuri" alam ini menghasilkan kekayaan saya, maksud saya adalah mengolah dengan jerih payah saya, saya menangkap ikan dan segala hasil laut dilaut, mengolah hasil alam dari hutan, juga dari tanah, dengan hasil kerja keras, dari mereka saya mendapat kekayaan, tentu saja semua ini tidak menyalahi hukum, juga tidak akan menimbulkan bencana. Tetapi yang Anda curi adalah permata, uang, bahan makanan dari hasil jerih payah orang lain. Sehingga membuat orang lain susah. Tentu saja engkau mendapat hukuman."
Setelah mendengar perkataannya pria marga Gua ini dia tidak bisa berkata apapun, hanya bisa menundukkan kepalanya.
Disini terlihat, orang yang bijaksana akan menggunakan kedua tangannya bekerja keras mencuri dari alam semesta yang kaya ini, menciptakan kekayaan diri sendiri, sedangkan orang bodoh dan malas hanya bisa menggunakan cara yang gampang dan tidak halal mencuri harta orang lain membuat diri sendiri kaya. Orang tersebut akhirnya pasti akan menerima balasan atas perbuatannya. [Rinna Chuang / Selat Panjang]
***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id