Jika Anda bermaksud meningkatkan memori dan pikiran, mungkin ini salah satu cara yang dapat dilakukan. Lebih bagus lagi jika Anda benar-benar keluar rumah dan jalan-jalan berkeliling di taman-taman umum, barang satu jam, atau adakah jendela yang membingkai suatu pemandangan indah diluar yang dapat Anda pandangi?
Jika Anda tidak puas dengan pekerjaan, dan mengalami kesulitan untuk tetap fokus, atau di kala sedang memusatkan pikiran mulai terputus-putus beberapa saat, bahkan diwarnai dengan gangguan ataupun diinterupsi membayangkan makanan misalnya.
Di titik ini Anda memerlukan Attention Restoration Theory (ART) untuk mengembalikan fokus Anda. Di Michigan University, Ann Arbor, para peneliti sedang terpaku pada studi, apa yang diketahui beberapa orang secara instinktif namun tidak dapat diterapkan dalam angka.
Ketiga penyembuhan ART tersebut adalah:
1. Perubahan lingkungan, terutama pemandangan alam, namun dapat juga dibantu dengan rekreasi atau bersosialisasi yang sesuai pilihan.
2. Daya tarik atau minat yang kuat terhadap suatu subyek.
3. Menjaga satu ikatan untuk waktu yang lama tanpa kebosanan.
Peneliti departemen psikologi, Stephen dan Rachel Kaplan, dari Sekolah Sumber Daya Alam dan Lingkungan Michigan University, Ann Arbor, berteori bahwa hidup akan terasa memuaskan jika seseorang dapat memahami dan mengeksplorasi lingkungannya, memiliki dampak, dan merasa kompeten serta efektif.
Bergabung dengan Kaplan, peneliti psikologi Marc Berman dan John Jonides, yang melakukan studi dimana peserta diminta untuk berjalan-jalan dengan latar pemandangan alam atau di jalanan kota, kemudian menguji kemampuan mengingat dan perhatian mereka setelah melakukan perjalanan tersebut.
Mereka yang berjalan-jalan di latar pemandangan alam, seperti taman-taman dan kebun-kebun, secara konsisten mencapai nilai 20 persen lebih tinggi dalam ujian kemampuan mengingat dan perhatian dibanding mereka yang berjalan-jalan di jalanan kota. Nilai ini tetap meski dalam kondisi cuaca apapun, atau entah peserta menikmati perjalanannya atau tidak.
Melihat gambar pemandangan alam memiliki efek yang sama ketika dibandingkan melihat gambar yang diambil pada pusat keramaian kota.
Bernadine Cimprich, Ph.D., R.N., juga dari University of Michigan, mempelajari para perempuan yang menderita kanker payudara, baik sebelum perawatan maupun sesudah operasi. Didalam benak mereka telah terisi pandangan tentang hidup dan mati, sehingga mereka kesulitan dalam melakukan perencanaan, membuat keputusan, dan memusatkan perhatian.
Peserta yang dipilih secara acak, dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam tiga hal di atas setelah sepakat untuk melakukan salah satu cara yang berkaitan dengan alam, seperti memandang burung atau berkebun, setiap tiga kali seminggu selama setengah jam. Kemampuan mereka dalam memusatkan perhatian meningkat, sedang kemampuan mengontrol tidak meningkat.
Konon ada seorang pecinta alam, ketika berada di ladang, selalu akan meminum sebotol bir atau sejenisnya dalam sehari, namun ketika dia hidup di kota atau di kondominium yang terpisah dari alam, menjadi seorang pecandu alkohol.
Lantas ada seorang laki-laki yang mengalami depresi setelah menjalani perawatan di rumah sakit, berpikir bila dia tidak memiliki masa depan, namun dia menemukan bahwa dia memiliki bakat untuk membuat bonsai. Banyak contoh menyangkut cara penyembuhan melalui kekuatan alam. [Yenni Huang / Solo] Sumber: Erabaru