Dahulu setiap saya datang ke perpustakaan saya merasa rilek, karena kita semua mahasiswa di perguruan yang sama. Kita sama-sama menikmati ketenangan dan rasa aman yang diciptakan di perpustakaan ini. Tetapi setelah saya kehilangan dompet, saya segera menyadari saya telah salah.
"Ketidaksengajaanmu" membuat saya putus asa. Saya telah menghilangkan uang hasil keringat orang tua saya. Pada malam tersebut dalam keadaan menderita saya tertidur, dan dalam penderitaan saya terbangun. Di dalam dompet masih ada dokumen penting dan kartu ATM. Mungkin saya akan terpaksa berhenti kuliah untuk sementara>
Setelah menderita beberapa hari, ketika saya mulai tenang kembali, pikiran mulai jernih, saya memutuskan akan menulis pengalaman tersebut, untuk membantu kamu menghilangkan penderitaan di dalam hati nuranimu.
Saya tidak tahu dompet itu apakah akan membuatmu bahagia dan gembira? Tetapi saya dapat memastikan, di dalam kehidupan sehari-hari, engkau pasti tidak pernah memikirkan kesejahteraan orang lain. Setiap hati engkau akan memakai topeng menghadapi orang lain, tidak pernah dengan hati tulus berteman dengan orang lain, benarkah?
Engkau tidak pernah memberi seperserpun kepada pengamen jalanan, benarkah? Engkau sedari kecil menderita kelaparan dan kehausan benarkah? Ketika engkau menggunakan tanganmu untuk melanggar hukum, karena engkau telah kehilangan kebaikan hatimu, mungkin engkau akan berkata, "Kehidupan di masyarakat memang sudah demikian."
Tetapi engkau tidak tahu, kehilangan kebaikan hati, terhadap dirimu sendiri adalah hal yang sangat tidak bahagia. Tidak usah saya katakan, engkau sendiri sebenarnya sudah lama menyadarinya.
Memang, mungkin saja ada beberapa orang yang bukan mahasiswa menyamar sebagai mahasiswa dan mencuri di kampus Mungkin engkau sendiri pernah dirugikan. Tetapi hal yang tidak bermoral ini sangat menakutkan. Kenapa kita harus menirunya? Kenapa kita harus tertular oleh virus yang seperti "narkoba" ini? Lingkungan di kampus bukankah seharusnya harus suci bersih, karena banyak hal di mulai dari kampus ini?
Oleh sebab itu kehilangan sebuah kebaikan hati, bagaikan kehilangan seluruh dunia. Saya tidak ingin seluruh masyarakat kita, seperti terjangkit oleh wabah flu terjangkit oleh flu. Maka hasilnya akan sangat mengerikan. Kita semua adalah mahasiswa, dapat berpikir banyak hal dengan lebih logis.
Kita adalah penerus bangsa dan negara, saya tidak ingin berkata lebih banyak masalah moral pejabat atau masyarakat yang kita semua telah mengetahuinya. Saya tidak mengharapkan engkau mengembalikan dompet saya.
Tetapi yang ingin saya katakan adalah, tolong simpan kembali tanganmu yang melanggar hukum tersebut; tolong temukan kembali kebaikan hatimu, kembali kepada prinsip hidupmu, prinsip dan tanggung jawab masyarakat. Temukan kembali semua hal tersebut, untuk membuatmu merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya. [Yanti Ng / Jakarta] Sumber: Mingxin