Sebenarnya, kemampuan saya ini melalui pelatihan. "Seandainya saya adalah engkau" apakah mampu melihat hati orang lain? Benarkah demikian sederhana?ini memang demikian sederhana, hanya karena kita tidak pernah melakukan latihan khusus ini.
Setelah itu, saya menarik sebuah kartu dari tangan Anda, kemudian sekali mengibasnya, kartu telah menghilang. Teman tampak penasaran bertanya: " Bagaimana Anda melakukannya"
Ini adalah sebuah sulap kecil, saya hanya meyembunyikan kartu tersebut di telapak tangan saya, lalu mengibas, kartu seperti menghilang. Ini adalah kecepatan tangan. Saya mengajarkan keterampilan ini kepadanya, dia mencoba, tetapi karena dia belum terbiasa gerakannya lamban, sehingga terlihat kurang mulus.
Teman mengatakan: "Engkau benar-benar trampil, mampu membuat sulap ini menjadi begitu mulus!" Saya berkata "Pada awalnya saya juga tidak trampil, tetapi karena berulang kali latihan, menjadi sangat mulus. Itu hanya karena kebiasaan sehingga segalanya dapat berjalan dengan sempurna.!"
Saya berkata lagi: "Sulap kartu ini sebenarnya sangat sederhana, tetapi karena anda belum pernah berlatih sehingga tidak terampil, sehingga magic-nya tidak terlihat. Sebenarnya memahami psikologi orang lain juga sama, metodenya juga sangat sederhana, tetapi harus berlatih dengan terampil, sehingga dalam sekilas dapat memahami cara berpikir dan ide-ide orang tersebut, Anda harus berlatih, berlatih terus, melalui latihan maka akan memperkuat cara berpikir Anda."
"Lalu" Seandainya saya adalah engkau" bagaimana cara melatihnya"? Teman bertanya.
"Hal pertama adalah Anda harus selalu berdiri di posisi dia untuk mempertimbangkan masalah, ketika dihadapkan dengan masalah, Anda harus secara mentalitas berpikir dari sudut posisi dirinya, bahkan harus mempertahankan kebiasaan ini, melalui latihan yang terus menerus, berlatih sampai menghadapi orang lain, tindakan Anda adalah tercermin langsung pada posisi dirinya, berdiri di sisinya untuk memikirkan semua masalah, seperti berlatih tinju, secara rutin berlatih sampai bertahun-tahun, sewaktu bertanding maka teknik dan ketrampilan anda tercermin keluar, tidak perlu berpikir lagi, dibawah sadar Anda akan melakukan semua gerakan perlawanan!
"Teknik ini sangat sederhana!, Apakah pernah bermain basket?!" Saya bertanya kepadanya.. Teman mengangguk dan berkata pernah. Saya melanjutkan mengatakan: "Ketika Anda melempar bola basket, terus menerus melempar, terus berlatih, semakin mahir, engkau bermain pada suatu hari tentu akan masuk ke gawang, benarkah?!" Teman mengangguk.
"Dalam pelatihan untuk memahami psikologi orang lain juga sama, secara bertahap posisi berdiri di sisi dirinya memikirkan masalah, berlatih berulang-ulang, Lama kelamaan Anda akan lebih mudah untuk memahami pikiran orang lain.Pelatihan keterampilan yang lain juga sama. Jika bisa bertekad dan berlatih terus, maka akan semakin mahir! "
Setelah selesai berkata, lalu saya mengambil sebuah kartu, sekali lagi menyulap. Mengibas tangan, kartu menghilang, mengibas sekali lagi, kartu muncul kembali.
Memahami psikologi orang lain juga sama, jika berlatih terus maka akan menjadi trampil. Bertemu hanya beberap menit, engkau akan segera memahami psikologis dan cara berpikirnya. [Christine Lim / Ambon]
Catatan: Ayo kita dukung Tionghoanews dengan cara mengirim email artikel berita kegiatan atau kejadian tentang Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id dan jangan lupa ngajak teman-teman Tionghoa anda ikut gabung disini, Xie Xie Ni ...
