KEHIDUPAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Selasa, 30 Oktober 2012

MENYINGKAPI SUATU KETIDAKADILAN

Ketika Anda menemukan ketidakadilan dan frustasi, apa yang akan muncul didalam benak Anda? Jika Anda hanya bisa menyalahkan dan iri hati kepada orang lain tanpa mau mencari kedalam hati sendiri, mencari kekurangan diri sendiri, maka Anda tetap akan selamanya ditempat yang sama, tidak pernah akan bisa menemukan kebahagiaan dan peningkatan jiwa.

Orang bijak selalu belajar dari pengalaman, merenung dan introspeksi diri sendiri tanpa membodoh-bodohkan atau menyalahkan orang lain, karena tidak ada orang yang mulia tanpa melalui suatu kebodohan yang pernah dijalankan. 

Mengenal diri adalah kunci hidup yang bisa memberikan suatu ketenangan batin, memahami kesalahan adalah suatu keberhasilan. Sedangkan memaafkan kesalahan orang lain adalah suatu kemuliaan.

Oleh sebab itu orang bijak selalu berhati-hati dalam berbuat dan berprilaku sehingga bisa terhindar dari kesalahan. Tetapi orang awam selalu mencari pembenaran diri atas kesalahan yang dilakukannya, sehingga terus terjebak dalam kesalahannya.

Ketidakadilan itu suatu yang biasa, bila diterima dengan kedewasaan. Bahkan ketidakadilan itu akan menjadikan suatu bentuk kesempurnaan dan melengkapi kekurangan yang ada pada diri kita masing-masing. Jadi suatu ketidakadilan akan bisa kita terima jika kita sikapi dengan keikhlasan dan kelapangan jiwa tanpa diliputi oleh rasa iri dan keegoisan.

Pada dinasti Han, ada 3 orang menteri yang bernama Zhi jian, Zhang Hong dan Gong Suntang. Meskipun 3 orang tersebut pada Dinasti Han dalam waktu yang sama menjadi menteri, tetapi situasi dan latar belakang mereka sangat berbeda.

Zhi Jian pertama datang ke ibukota menjadi pejabat, karena dia berpendidikan tinggi dan pintar, dia langsung diangkat menjadi menteri. Sedangkan Zhang dan Gong mereka berdua sejak awal dari seorang pejabat posisi rendah, tetapi karena mereka rajin dan berprestasi oleh sebab itu mereka dipromosikan langkah demi langkah sampai kemudian menjadi menteri.

Walaupun pangkat Zhi sama tinggi dengan mereka berdua, tetapi karena Zhi adalah seorang yang picik, melihat mereka berdua dari pejabat rendahan diangkat menjadi menteri, timbul iri hati, dia selalu mencari kesempatan mengadukan kejelekan mereka berdua dihadapan raja.

Pada suatu hari raja sedang berjalan-jalan di taman bunganya. Zhi lalu berpikir ini kesempatan bagus saya harus mempergunakannya, lalu dia bergegas berjalan mengejar raja dan berkata, "Paduka, ada sesuatu yang perlu saya sampaikan kepada paduka, apakah padaku bisa memberikan saya sedikit waktu?"

Raja bertanya, "Ada masalah apa? Coba ceritakan," Zhi lalu berkata, "Paduka apakah paduka pernah melihat para petani menumpuk kayu bakar? Mereka selalu menumpuk kayu yang baru di bagian bawah, kayu yang lama diletakkan dibagian atas,  apakah baginda tidak merasa hal ini sangat tidak adil untuk kayu yang lama?"

Raja sedikit tidak mengerti memandang kepada Zhi, "Engkau menceritakan hal ini apa artinya?" Zhi berkata, "Coba paduka lihat, orang yang seperti Zhang dan Gong seorang pejabat kecil, menurut kepintaran dan senioritas mereka dibawah saya, tetapi mereka berdua yang belakangan menjabat sudah menjadi menteri, seharusnya pangkat saya lebih tinggi dari mereka, paduka dalam hal mempromosikan pejabat seperti petani tersebut menimbun kayu bakarnya bukankah demikian?"

Raja setelah mendengar perkataan Zhi sangat tidak senang, dia merasa Zhi demikian naïf, melihat masalah hanya dari permukaan saja, sangat tidak rasional. Sebenarnya raja sangat ingin memarahi Zhi, tetapi karena mengingat Zhi adalah menteri tua, raja hanya bisa menahan emosinya.

Tanpa berkata sepatahpun Raja membalikkan badannya meninggalkan Zhi. Sejak saat itu raja tidak pernah lagi meminta saran pada Zhi, sehingga jabatannya tetap sama selamanya, tidak mungkin naik pangkat lagi. [Ernawati H / Medan] Sumber: Kebajikan

Catatan: Ayo kita dukung Tionghoanews dengan cara mengirim email artikel berita kegiatan atau kejadian tentang Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id dan jangan lupa ngajak teman-teman Tionghoa anda ikut gabung disini, Xie Xie Ni ...

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA