Di suatu masa ada seorang bhiksu tua yang tinggal di sebuah kuil di bagian selatan Tiongkok. Dia benar-benar menikmati minum teh Tiongkok. Seorang teman baiknya pemilik toko kelontong dan mereka sering bermain teka-teki bersama-sama.
Suatu malam, bhiksu itu sangat ingin minum teh dan bermain teka-teki. Dia mengirim seorang bhiksu muda ke toko kelontong temannya untuk mengembalikan barang yang ia beli sebelumnya. Dia meminta bhiksu memakai topi jerami dan sepasang sandal kayu atau bakiak.
Setelah melihat pakaian bhiksu muda, pemilik toko segera meraih sebungkus teh dan menyerahkan kepadanya, mengetahui bahwa ia akan membawanya kembali ke bhiksu tua pintar. Pemilik toko memahami teka-teki karakter cha, ia tahu bahwa pakaian biarawan muda jelas menyatakan karakter 茶 (teh).
Topi jerami di kepala biarawan itu melambangkan karakter 艹 (rumput), dan sepatu pada kakinya mewakili karakter 木 (kayu), dikombinasikan dengan biarawan muda 人 (orang), terdiri karakter cha 茶 (teh). [Lily Ng / Padang] Sumber: Erabaru
PESAN KHUSUS
Silahkan kirim berita/artikel anda ke ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id
MENU LINKS
http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com