KEHIDUPAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Jumat, 17 Agustus 2012

PANTANG MELIHAT CERMIN

Biasanya, wanita paling tidak tahan jika melewati cermin, atau apapun yang bisa digunakan bercermin. Saat ada cermin, kita akan berhenti sejenak untuk melihat pantulan diri dan membenahi penampilan.

Kjerstin Gruys tampaknya pengecualian dengan melakukan hal sebaliknya. Selama setahun, mahasiswa PhD psikologi itu menghindari melihat pantulan dirinya sendiri di cermin, bahkan di hari pernikahannya. Semua itu dilakukannya untuk satu tujuan, meningkatkan kepercayaan diri.

Di masa remajanya, Gruys sangat terobsesi dengan berat badan. Dia nekat membatasi makanan yang masuk ke tubuhnya secara ekstrim sehingga terkena anoreksia. Gangguan pola makan yang dialaminya pun sembuh usai menjalani terapi.

Namun, rasa tidak percaya diri rupanya masih menghantui Gruys. Terlebih saat dia dan tunangannya, Michael Ackermann, mulai membicarakan pernikahan mereka. Gruys pun menjalankan mulai menjalankan program anti cermin.

Dia mengaku terinspirasi buku Birth of Venus yang memaparkan kehidupan ordo biarawati Italia pada masa Renaissance. "Mereka tidak diperkenankan bercermin, melihat tubuh wanita lain saat berpakaian. Pada dasarnya, mereka dilarang melihat tubuh mereka sendiri," ujarnya dikutip dari Daily Mail,.

Wanita 29 tahun ini benar-benar menghindari barang apapun yang dapat memantulkan refleksi dirinya. Dia juga ekstra hati-hati saat sedang jalan-jalan, menyetir, atau menggunakan Skype. Bahkan melihat fotonya sendiri pun dia tak mau.

Di hari pernikahannya, Gruys tetap bersikukuh untuk tidak bercermin. Meski demikian, dia mengaku justru di hari itulah semuanya terasa mudah.

"Saya berfokus pada makna pernikahan sebenarnya, bukan tentang bagaimana penampilan saya di hari itu," alasan Gruys.

Maret 2012,  ia mengakhiri hari-hari tanpa cerminnya. Lalu, apa yang diperolehnya? Gruys jadi belajar untuk lebih memperhatikan perasaan saya, bukan penampilan.

"Tidak ada salahnya bercermin, namun saya rasa setiap orang patut berefleksi sejenak untuk melihat adakah yang kurang. Kita punya begitu banyak hal yang bisa ditawarkan pada dunia, bukan hanya penampilan saja," ujarrnya. [Meilinda Chen / Jakarta]

KLIK MENU LINKS

http://berita.tionghoanews.com
http:/internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com
.

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA