Peramal ini berkata kepada Petrus, "Di tahun berapa-berapa engkau akan meninggal." Setelah mendengar perkataan peramal ini, Petrus sangat sedih dan gundah.
Pada suatu hari Petrus bertemu dengan seorang yang sedang menceritakan skandal pria dan wanita di pintu rumah seseorang. Melihat hal tersebut lalu Petrus menasehati orang tersebut menyuruhnya berhenti bergosip. Orang tersebut setelah mendengar perkataan Petrus menjadi sangat malu dan menyesal lalu menghentikan perkataannya. Akhirnya skandal ini tidak terbongkar, tersimpan dengan aman.
Setelah sampai pada tahun yang dikatakan peramal tersebut dia akan meninggal, tetapi ternyata Petrus tidak meninggal bahkan juga tidak sakit, juga tidak tertimpah malapetaka apapun. Akhirnya malahan Petrus menjadi pejabat tinggi.
Peramal ini setelah mengetahui kejadian yang dialami Petrus berkata, "Jika seseorang sedang menceritakan skandal orang lain, orang yang mendengar skandal ini diam saja, tidak menghentikan gosip tersebut beredar, itu adalah perbuatan yang sangat tidak terhormat."
"Dalam hal ini kita semua harus mencontoh perbuatan Petrus yang begitu mendengarkan skandal dan gosip yang tidak benar langsung menghentikan orang tersebut sehingga tidak beredar kemana-mana. Umurnya dan jabatan tinggi yang dimilikinya adalah balasan dan hadiah dari Tuhan atas kebajikan yang telah dilakukannya." [Veronica Lim / Bogor]