KEHIDUPAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Rabu, 01 Februari 2012

PEMECAH BATU YANG SOMBONG

Ada seorang pemecah batu yang tidak puas dengan dirinya sendiri dan posisinya dalam kehidupan.

Suatu hari, dia melewati rumah seorang pedagang kaya dan melalui pintunya yang terbuka dia melihat banyak harta dan para tamu penting.

"Betapa berkuasanya menjadi pedagang seperti dia !" pikir pemecah batu itu.

Dia menjadi sangat iri, dan berharap bahwa dia bisa menjadi seperti pedagang itu, dengan demikian dia tidak lagi harus hidup menjadi seorang pemecah batu.

Tiba-tiba, sangat mengejutkan, sang pemecah batu berubah menjadi seorang pedagang, menikmati kemewahan berlebihan dan kekuasaan seperti yang dia pernah impikan, namun juga dibenci oleh mereka yang kurang kaya dibandingkan dirinya.

Hingga kemudian seorang pejabat tinggi lewat, dibawa dalam sebuah tandu, didampingi oleh petugas, dan dikawal oleh tentara pemukul gong. Semua orang, tak peduli betapa kaya, harus membungkuk rendah sebelum pejabat tinggi itu lewat.

"Betapa berkuasanya pejabat tinggi tersebut, saya berharap bahwa saya bisa menjadi pejabat tinggi!" pikirnya.

Kemudian dia menjadi pejabat tinggi, dibawa kemana-mana di kursi tandu yang bersulam, ditakuti dan dibenci oleh orang-orang di sekitar, yang harus sujud saat dia lewat. Saat itu adalah hari musim panas, dan pejabat tinggi itu merasa sangat tidak nyaman di kursi tandu yang menjadi lengket karena keringatnya. Dia menatap matahari yang bersinar bangga di langit, tidak terpengaruh oleh kehadirannya.

"Betapa berkuasanya matahari itu, saya berharap bisa menjadi matahari!" pikirnya.

Lalu dia berubah menjadi matahari, bersinar keras di atas semua orang, membuat kering kerontang semua ladang, dikutuk oleh para petani dan buruh. Tapi kemudian awan hitam besar bergerak diantara dirinya dan bumi, sehingga sinar matahari itu tidak bisa lagi menyinari segala sesuatu di bawah.

"Betapa berkuasanya awan hitam ini bisa mengalahkanku, saya berharap bisa menjadi awan!" pikirnya.

Lalu dia menjadi awan, membuat hujan dan membanjiri ladang serta desa-desa, dia dimaki oleh semua orang. Namun segera dia menyadari bahwa awanpun akhirnya didorong pergi oleh kekuatan besar, dan menyadari bahwa itu adalah angin.

"Betapa berkuasanya angin itu, saya berharap bisa menjadi angin!" pikirnya.

Kemudian diapun menjadi angin, bertiup menghancurkan rumah, mencabut pohon, dibenci dan ditakuti oleh semua yang berada di bawahnya. Namun setelah beberapa saat, dia berlari melawan sesuatu yang tidak bergerak sama sekali, tidak peduli seberapa kuat dia meniupnya untuk menerbangkannya, gunung batu besar itu tetap tak bergerak.

"Betapa berkuasanya gunung batu itu, saya berharap bisa menjadi batu!" pikirnya.

Kemudian dia menjadi batu, lebih kuat daripada apa pun di bumi. Tapi saat dia berdiri di sana, dia mendengar suara palu memukul dan memahat batuan besar tersebut lalu dia merasa dirinya sedang diubah.

"Apa yang bisa lebih kuat daripada gunung batu?" pikirnya.

Dia lalu menunduk dan melihat jauh di bawah dia seorang pembelah batu sedang mengikis badan gunung batunya.

Kita tidak tahu sejauh mana kekuatan pribadi kita. Dan, kadang-kadang, orang yang tampaknya paling tidak berarti di antara kita adalah yang paling mampu untuk melakukan perubahan besar. (*)

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA