KEHIDUPAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Selasa, 28 Februari 2012

PENYAKIT ANEH BUAH DARI PERBUATAN

Kisah nyata ini terjadi di Tianjin Tiongkok. Di Tianjin, ada sebuah kuil yang disebut kuil Yaowang. Kuil ini didirikan untuk menyembah dan menghormati Dewa Yaowang (dewa obat). 

Sejak ratusan tahun, penduduk disekitar daerah itu  sangat percaya dan taat menyembah Dewa Yaowang. Pada tanggal satu dan tanggal 15 kuil ini dipenuhi masyarakat yang datang menyembah dewa, mereka mengatakan obat yang mereka dapatkan dari Dewa Yaowang sangat berkhasiat.

Namun, selama masa revolusi kebudayaan yang diluncurkan oleh partai komunis China, kekeliruan dan Atheis yang digalakkan oleh partai komunis China membuat mereka tidak percaya kepada para dewa. 

Ada seorang mantan tentara yang bermarga Liu yang mempelopori pembongkar dan penghancuran kuil Yaowang, menghancurkan patung dewa Yaowang, dan budaya peninggalan ribuan tahun.

Marga Liu yang memimpin pembongkaran kuil ini sama sekali tidak menduga, pada hari setelah dia menghancurkan kuil tersebut, dia menginap sebuah penyakit aneh, yaitu walaupun bagaimana dia mencoba menarik nafas tetapi nafasnya tidak bisa tersambung. Dia merasa sesak nafas, memakan obat apapun tidak manjur, ketika dia tidur, duduk dan berdiri dia menjadi sangat sesak, hanya dengan berlutut dengan susah payah dia dapat menarik nafas. 

Sejak saat itu marga Liu ini selama 99 hari berlutut terus, terakhir dia dengan sengsara berteriak "Saya sangat menyesal!" Nafasnya segera berhenti, dia pun meninggal.

Semua masyarakat di daerah itu mengatakan bahwa itu semua merupakan hukuman dari para Dewa. Partai Komunis China dalam revolusi kebudayaan sengaja menghancurkan dan melemahkan kepercayaan manusia terhadap para dewa, membuat pria marga Liu ini secara tidak sadar membuat kejahatan akhirnya mendapat pembalasan dari para Dewa.

Manusia tidak percaya, ketika pembalasan itu tiba, maka yang kecil dapat menimpa seseorang, bahkah sebuah partai, dan yang besar dapat menimpa sebuah negara dan rakyat, menyesal sudah terlambat! [Natalia Lim / Cirebon]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA