Ilustrasi
Meski membaca dengan suara lantang, ia tidak pernah benar-benar memahami isi bacaannya. Ia hanya memahami bagian-bagian penting yang ia baca, atau bahkan mungkin tidak memahami sama sekali. Namun demikian ia menganggap dirinya berilmu.
Suatu hari ia pergi untuk membeli buah-buahan. Di pasar buah orang tua penjual pir mengatakan kepadanya pir mentah baik untuk gigi seseorang tapi buruk bagi limpa seseorang.
Penjual kurma tua lain mengatakan kurma mentah baik untuk limpa seseorang tapi buruk untuk gigi.
Mendengar kata-kata itu, orang yang sok pintar berkata bahwa ia mengetahui cara untuk memperoleh manfaat nutrisi dari keduanya, sambil menghindari efek samping negatif.
"Saya bisa mengunyah pir, tetapi tidak menelannya dan menelan kurma tanpa mengunyahnya, dengan melakukan ini, baik gigi dan limpa saya tidak akan terluka," katanya.
Dia melakukan apa yang dia katakan dan tersedak oleh kurma.
Lelucon ini melahirkan pepatah, menggunakan informasi tanpa mencernanya, atau membaca tanpa memahami. [Teo Ai Ping / Jakarta]