KEHIDUPAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Senin, 03 Desember 2012

TIDAK MENDENGAR NASEHAT ORANG LAIN

Ketika Song Weichong sedang naik tahta menjadi Raja, ajaran Tao berkembang pesat, dia sangat menghormati ajaran Tao. Pada saat itu, pendeta Tao bebas keluar masuk istana tidak ada orang yang berani melarang, mereka disebut sebagai "tamu terhormat". Adapula beberapa orang pendeta Tao yang sangat disayangi dihormati raja diantaranya adalah Chang Zhepai atau dijuluki sebagai Changhu, sangat disegani oleh Raja Song.

Raja Song selalu memanggil Chang Zhepai hanya dengan nama julukannya "Changhu"; tidak memanggil namanya. Changhu adalah seorang yang pintar dan suka belajar, dia mempunyai banyak pengalaman tentang berbagai hal, terutama mengenal masalah ramalan nasib seseorang atau sebuah negara, ramalannya biasanya sangat tepat, dia mempunyai kebiasaan meramal nasib seseorang setelah dia meminum banyak anggur. Setelah meminum anggur perkataan dan ramalannya sangat tepat, setelah kejadian tersebut terjadi, persis seperti diramalkan benar-benar akan sangat tepat.

Pada suatu ketika, ketika Changhu mabuk dan tertidur di depan Raja Song. Setiap kali mabuk, tanpa segan-segan perkataan apa saja akan diucapkannya. Raja Song sangat toleran selalu hanya berkata, "Changhu, engkau sudah mabuk."

Pada saat itu bangsa Qin baru membangun negaranya, Raja Qin mengutus utusan negaranya bertemu dengan Raja Song. Raja Song sangat gembira, mengundang dan menjamu utusan negara Qin. Ketika perjamuan telah selesai, Raja Song menceritakan hal ini kepada pendeta Changhu, Changhu lalu berkata, "Bangsa Qin membangun sebuah penjara rahasia di istana mereka, akan mengurung baginda didalam sana, baginda seharusnya menghindar dan berjaga-jaga terhadap bangsa tersebut !"

Para menteri disekitar mendengar perkataan pendeta Changhu sangat terkejut. Tetapi raja Song tidak marah, dengan perlahan-lahan dia berkata, "Changhu, engkau mabuk lagi."

Biasanya Raja Song sangat percaya kepada ramalan pendeta Changhu, tetapi sekali ini dia tidak percaya. Pada akhir tahun (1127 SM), bangsa Qin mengerahkan pasukan yang besar bertempur dengan negara Song, ibukota diserang bangsa Qin, raja dan anaknya mengungsi, ketika dia keluar dari istana, dia bertemu dengan pendeta Changhu sambil mengelus punggungnya dia berkata, "Apakah yang pernah engkau katakan, semuanya hari ini terjadi. Yang sangat saya sesalkan adalah, pada saat itu tidak mendengar nasehatmu, untuk menghindar dan berjaga-jaga, akibatnya terjadi hal seperti hari ini."

Pendeta Changhu sambil meneteskan airmata berkata, "Semua sudah terjadi, memang sudah takdir, saya harap baginda dapat menjaga kesehatan. Jangan pikirkan hal yang telah berlalu, jangan menyalahkan diri sendiri, tidak ada yang berguna lagi!" [Natalia Lim / Cirebon] Sumber: Erabaru

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA