Tetapi diantaranya ada seorang dayang, karena ingin mengambil hati ratu, sengaja menghadap ratu menceritakan kejadian mereka pergi bertamasya ke danau dan menyaksikan bunga-bunga mekar, dia berpesan supaya ratu tidak menceritakan kejadian ini kepada siapapun.
Ratu yang pencemburu ini tentu saja tidak dapat menahan emosinya, keesokkan harinya menghadap raja dengan marah-marah bertanya kepada raja mengenai kejadian tersebut, membuat raja menjadi malu dihadapan para menteri; dari rasa malu berubah menjadi emosi, dengan marah dia memerintahkan kepada prajuritnya pada hari itu juga memenggal kepala ratu serta seluruh dayang-dayang yang ikut dengannya.
Karena ratu dan para dayang-dayangnya kurang bijaksana, oleh sebab banyak mulut ingin mencelakakan orang lain, siapa yang tahu pada akhirnya mencelakakan diri sendiri? [Lena Lim / Kisaran]