KEHIDUPAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Sabtu, 10 November 2012

JARAK ANTARA HATI DAN REMBULAN

Kemarin, hingga larut malam baru tiba di rumah, karena lembur. Ketika sampai di depan pintu rumah dan saat membuka bagasi mobil untuk mengambil tas kantor, secara tak sengaja saya melihat bulan berbentuk sabit menggantung di atas langit yang bersih.

Langit nampak hening dan sepi bagaikan sehabis dicuci, kecuali beberapa bintang yang jarang-jarang ada, yang paling jelas terlihat adalah bulan sabit, bagaikan tergantung di dahan pohon yang hijau. Sikapnya yang rupawan, anggun dan malu-malu, membuat saya merasakan seperti pernah mengenalnya. Bukankah itu bulan sabit terang yang pernah saya nikmati saat muda dulu. Saat itu, saya berbaring di dangau sawah yang hening?

Ketika itu, sawah baru saja dipanen hasilnya. Di sekitar saya, kecuali terdengar suara jangkrik, hampir-hampir tidak terdengar suara lain. Dikatakan, anak muda tidak tahu kekhawatiran, memang begitu, ketika itu hati saya sama sekali tidak ada kecemasan apapun, memandang rembulan terang dan bersih, merasakan seperti melihat dunia di dalam hati sendiri, sepertinya apapun tidak ada, menikmati ketenangan dan kebebasan yang damai.

Kemurnian ini sepertinya telah menembus bagian terdalam jiwa saya, walaupun sekarang sudah mengalami tempaan waktu, tetapi suasana ketika itu masih tetap sekejap muncul dan nampak di depan mata.

Ketika itu saya bisa merasakan, walaupun rembulan berada jauh di ujung langit, tetapi di antaranya tidak ada jarak, seperti rembulan itu ada di samping saya. Coba Anda lihat, menjulurkan tangan saja sudah bisa menyentuh sinarnya, membuka mata sudah bisa terlihat rupanya, dan sepertinya rembulan itu juga mengerti maksud manusia, walaupun sepatah kata tidak pernah diucapkan, tetapi sepertinya dia mengerti pikiran dan niat dari Anda, diam-diam dia telah memancarkan sinarnya yang putih bagai air ditampakkan di depan Anda.

Kehidupan yang dikawatirkan dan diperjuangkan manusia, masa depan, menuntut ilmu... Ketika itu, semuanya bagi saya seperti sudah tidak penting lagi, yang dipentingkan saat itu tidak ada orang yang mengganggu.

Sungguh disayangkan, masa-masa santai dan menarik seperti ini tidak bisa menemani manusia seumur hidup. Setelah menjalani pendidikan SMA, kuliah dan bekerja, tempat untuk mengarungi hidup juga terus berpindah, dari desa pergi ke kota, dari halaman sekolah ke instansi dan.... tiba di Kota Silicon Valley yang sangat ternama di AS.

Ia ternama karena produk Hightech dan kesibukan. Pekerjaan dan kehidupan penduduk di sana, seperti alarm jam yang sudah dikeraskan, tidak henti-hentinya berputar dengan sangat cepat di bawah tekanan, masih harus waspada dan mengantisipasi dering jam yang mendadak berbunyi.

Tentunya, kesibukan dalam pekerjaan juga mempunyai makna tersendiri, setidaknya kehidupan seperti ini mempunyai sisi yang nyata, semua orang telah mencurahkan segenap pemikirannya pada karier. Ini juga merupakan tenaga penggerak bagi Silicon Valley bisa menjadi kota teknologi di seluruh dunia.

Sedangkan saat bekerja di dalam negeri, acapkali setiap hari harus berbicara dengan kata-kata yang tidak sesuai dengan hati yang sebenarnya, harus menutupi pemikiran dalam benak yang sebenarnya. Di sini, setidaknya Anda bisa mengutarakan pemikiran Anda yang sebenarnya, dan tidak perlu kuatir akan mengalami penyelidikan dan serangan.

Yang disesalkan adalah, di tempat yang benar-benar bebas seperti ini, ketika itu Anda akan menemukan, kebebasan itu sendiri sudah tidak patut dihargai seperti di daratan Tiongkok, kebebasan itu sendiri bukanlah tujuan untuk hidup. Yang disebut dengan kebebasan, hanyalah sebuah alat yang disediakan kepada kita untuk menuntut tujuan yang lebih berharga, membuat semua orang bisa merasakan napas yang lebih lancar.

Raut wajah kita sudah berubah, tetapi rupa rembulan masih tetap seperti sediakala. Tidak mengerti kapan, usia telah merentangkan jarak saya dengan rembulan. Kelihatannya, saya harus benar-benar memeriksa hati sendiri, melihat sebenarnya ada apa yang bisa menghadang diantara saya dan rembulan, membuat saya dalam waktu sekejap ini, telah melupakan kemurnian yang ketika itu pernah dikejar-kejar dengan susah payah... [Aida Lim / Magelang] Sumber: Epochtimes

PESAN DARI ADMIN

Mari kita dukung kiriman artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan ke dalam halaman facebook, twitter & googleplus Anda, serta pastikan Anda juga bisa mengirim artikel berita kegiatan / kejadian tentang Tionghoa di kota tempat tinggal Anda atau artikel bermanfaat lainnya ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA