KEHIDUPAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Senin, 15 Oktober 2012

KEBEBASAN MENYATAKAN PENDAPAT

Pada zaman kuno, ketika orang-orang dengan kebajikan tinggi mengatur negara, mereka menggambarkan hubungan antara rakyat dan istana dengan ungkapan kuno, "Air bisa mengapungkan perahu dan juga dapat membalikkan perahu."

Mereka memberi kebebasan berbeda pendapat dan melakukan yang terbaik agar rakyat bisa mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran mereka secara bebas, dalam rangka melihat apakah pemerintahan mereka cukup baik dan apakah mereka didukung oleh masyarakat. Mereka akan melakukan apa yang merupakan kehendak rakyat dan meluruskan apa yang ditentang oleh rakyat.

Mereka melihat pendapat rakyat sebagai cermin untuk merefleksikan kesalahan dari pemerintahan yang sedang berjalan. Di China, dikatakan bahwa para pendahulu menciptakan keadaan yang damai dan harmonis selama beratus-ratus tahun, telah membawa berkat dan kebahagiaan bagi rakyat. Generasi berikutnya dalam berbagai zaman merindukan era besar itu.

Pada Periode 453 SM-221 SM, ada seorang kanselir bernama Zou Ji di Negara Bagian Qi. Dia adalah seorang pria tinggi dan dianggap sangat tampan. Ia mendengar bahwa di bagian utara kota, ada seorang pria bernama Xu Gong yang terkenal dan tampan.

Dia kemudian menanyai istrinya, "Dibandingkan dengan Xu Gong, siapa yang lebih tampan, Xu Gong atau saya?" jawab Istrinya,"Kamu begitu tampan sehingga Xu Gong tidak bisa dibandingkan denganmu ". Zou Ji meragukan pernyataan istrinya dan kemudian menanyai selir dan tamunya dengan pertanyaan yang sama. Mereka semua berkata, " Xu Gong tidaklah setampan Anda." Tidak lama setelah itu, Zou Ji mendapat kesempatan untuk melihat Xu Gong dengan mata kepalanya sendiri dan menemukan bahwa Xu Gong jauh lebih tampan daripada dirinya.

Zou Ji kemudian pergi ke istana untuk menemui Raja Wei dari Negara Qi dan berkata kepadanya, "Saya tahu betul bahwa saya tidak setampan Xu Gong, tapi istri saya, selir saya dan tamu saya semua mengatakan bahwa saya lebih tampan dari dia karena istri saya mencintai saya dan sehati dengan saya, selir saya takut kepada saya dan tamu saya mencoba untuk menyenangkan saya."

Zou Ji melanjutkan, "Sekarang Negara Qi memiliki wilayah yang mencakup ribuan Li (1 Li sama dengan 500 meter) dengan 120 kota. Para istri dan selir di kerajaan Anda semua mencintai Anda, menteri Anda semua takut dengan Anda dan rakyat Anda semua berusaha untuk mennyenangkan Anda. Dari pengamatan saya ini, Yang Mulia, Anda berada di tempat yang gelap dan benar-benar buta terhadap kebenaran dan kenyataan!"

Setelah mendengar hal ini, Raja berkata, "Anda benar." Dia kemudian mengeluarkan perintah: "Saudara sekalian, baik Anda seorang pejabat pemerintah atau orang biasa, akan sangat dihargai jika Anda bisa menunjukkan kesalahan saya secara langsung. Mereka yang secara tertulis menunjukkan kesalahan saya akan dihargai sepantasnya dan bagi mereka yang menunjukkan kesalahan saya secara lisan di tempat umum juga akan dihargai."

Segera setelah perintah ini dikeluarkan, kerumunan pejabat pergi untuk mengekspresikan pendapat mereka dan istana kerajaan penuh dengan pengunjung. Beberapa bulan setelah itu, masih ada orang yang mengunjungi istana dari waktu ke waktu, mengungkapkan pendapat mereka. Setahun kemudian, bahkan jika masih ada seseorang yang ingin mengungkapkan beberapa pendapat.

Sebagai hasilnya, pemerintahan yang sukses berkembang di Negara Qi. Ketika negara tetangga yang dikenal sebagai Negara Yan, Zhao, Han dan Wei mendengar hal ini, mereka semua pergi ke Negara Qi untuk menunjukkan rasa hormat. Dengan cara ini, Negara Qi menaklukkan Negara musuh tanpa menggunakan senjata atau kekuatan militer.


Di Negara Zheng (806 SM-375 SM), ada tempat pertemuan umum untuk orang yang sering membahas dan berbincang-bincang mengenai permasalahan yang sedang hangat, baik atau buruk, berkaitan dengan istana. Ran Ming, seorang pejabat senior di Negara Zheng, bertanya kepada Zi Chan, Perdana Menteri Zheng, apa mereka harus melenyapkan tempat pertemuan ini.

Zi Chan menjawab, "Kenapa? Sebelum dan sepulang dari bekerja, orang dapat datang ke tempat ini dan membicarakan hal-hal yang baik dan buruk tentang pemerintah, hal ini membantu mengontrol para pejabat agar berjalan di arah yang benar. Kami akan terus melakukan apa yang mereka sukai dan membenahi apa yang tidak mereka sukai. Kita bisa belajar banyak dari sini. Mengapa kita ingin menyingkirkannya?"

Ia melanjutkan, "Saya pernah mendengar bahwa menjadi jujur ​​dan baik dapat mengurai dendam dan kebencian. Saya belum pernah mendengar bahwa menjadi keras dan represif kepada orang lain dapat mencegah dendam dan kebencian. Memang tidak sulit untuk membungkam suara rakyat dengan cara menutup tempat mereka berkumpul, tetapi jika kita melakukannya, itu seperti berusaha menghentikan sungai mengalir ke depan.

Hasilnya akan jadi sungai meluap dan menyakiti banyak orang. Mengapa tidak membuka saluran kecil dan biarkan ia mengalir dengan beberapa aturan? Biarkan saya mendengar pembicaraan mereka dan menggunakannya sebagai masukan yang baik untuk mengatur negara."

Dengan demikian, konon dikatakan bahwa Zi Chan mengatur Negara Zheng selama dua puluh enam tahun dengan catatan pemerintahan yang baik dan harmonis dengan rakyat.

Ketika Zi Chan meninggal, rakyat mengalami kesedihan yang mendalam seolah-olah mereka telah kehilangan orangtua.

Ada orang-orang yang mengambil pendekatan yang berlawanan. Sebuah pepatah mengatakan, " Sebuah keadilan memperoleh dukungan melimpah, sedangkan ketikdakadilan tidak. Sebuah ketidakadilan bahkan tidak bisa memenangkan dukungan dari anggota keluarga dan kerabat sendiri."

Bagi mereka yang berjalan bertentangan dengan kehendak rakyat, tidak hanya mereka tidak diberkati oleh Langit, sebagaimana yang mereka katakan, mereka bahkan tidak didukung oleh anggota keluarga dan kerabat sendiri.

Pada Periode Zhou Barat (1046 SM - 771 SM), Raja Li dari Negara Zhou konon tidak memiliki kebajikan dan sangat kejam. Di belakang Raja Li, orang berbicara tentang pemerintah tirani yang dijalankannya. Zhao Gong (putra Raja Wen dari Zhou dan adik Raja Wu) mengatakan kepadanya, "Orang-orang tidak bisa lagi menerima tirani seperti ini. "

Raja Li sangat marah ketika mendengar hal ini. Dia mengirim seorang penasihat ke Negara Bagian Wei dan menugaskan kepadanya untuk mengawasi orang-orang yang membicarakan urusan istana. Berdasarkan laporan penasihat, Raja Li akan membunuh mereka yang tertuduh.

Akibatnya, orang tidak berani bicara lagi. Ketika mereka bertemu satu sama lain di jalan, mereka hanya menggunakan ekspresi mata untuk menyampaikan ketidakpuasan mereka.

Raja Li sangat senang dengan situasi ini. Dia kemudian mengatakan kepada Zhao Gong, "Kamu lihat, saya bisa menghentikan orang bicara. Mereka tidak lagi berani mengatakan apa-apa. "

Zhao Gong menjawab, "Ini membuat orang diam. Menutup mulut orang bahkan lebih berbahaya daripada membarikade sungai. Ketika sungai meluap karena ditutup, ini akan menyebabkan bencana bagi banyak orang. Kasusnya sama dengan menutup mulut orang.

Oleh karena itu, jika Anda ingin mengatur air, Anda perlu membuka saluran air untuk membuat air mengalir bebas. Ketika Anda mengatur orang, Anda juga perlu memberi mereka saluran untuk menyampaiakan apa yang ada di dalam pikiran mereka dengan bebas."

Zhou Gong melanjutkan, "Orang-orang harus dengan bebas mengekspresikan pendapat mereka, mengenai urusan pemerintahan yang dapat diperiksa dan dievaluasi. Hal-hal baik dapat dilanjutkan untuk seterusnya dan hal-hal buruk dapat dicegah. Sebagai hasilnya, kemakmuran kita akan meningkat. Jika Anda menutup mulut orang, siapa yang akan peduli dengan urusan pemerintah? "

Raja Li tidak mau mendengarkan dan orang-orang tidak lagi berani bicara. Dalam waktu tiga tahun, terjadi pergantian kekuasaan dan rakyat menghukumnya dengan mengirim dia ke pengasingan, ke suatu tempat yang bernama "Zhi."

Sejarah adalah cermin naik turunnya dinasti. Orang bijak bertahan sedangkan orang yang tidak bijak tersingkir. Orang jaman dahulu mengatakan bahwa orang yang bajik diberkati pemerintahan yang baik oleh Langit karena memberikan keharmonisan di tengah rakyat.

Juga, pejabat tanpa kebajikan membuat Langit marah, membuat orang-orang benci, dan karenanya akan dihukum oleh baik Langit maupun rakyat. [Yenny Jie / Palangkaraya] Sumber: Erabaru

PESAN KHUSUS

Silahkan kirim berita/artikel anda ke ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id

MENU LINKS

http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA