Setelah bertemu dengan Miyamoto, dengan semangat besar Yagu bertanya kepada Miyamoto, "Jika saya sangat rajin belajar, berapa tahun saya bisa menjadi seorang pendekat pedang yang terkenal?"
Miyamoto menjawab : "Seluruh hidupmu!"
Yagu dengan panik menjawab, "Saya tidak bisa menunggu demikian lama, asalkan engkau mau menerima dan mengajari saya, saya akan membayarkan dengan bekerja keras untuk mencapai maksud saya, menjadi budakmu juga tidak masalah. Maka perlu berapa lamakah?"
Miyamoto dengan tenang berkata, "Dengan begitu, juga perlu 10 tahun."
Yagu semakin panik lagi, "Apa? Ayah saya sudah tua, selama hidupnya ingin melihat saya menjadi seorang pendekar pedang. Sepuluh tahun terlalu lama, jika saya sangat sangat rajin perlu berapa tahun kah?"
Masih dalam keadaan tenang Miyamoto berkata, "Jika demikian, memerlukan waktu 30 tahun."
Yagu panik sampai ingin menangis, "Jika saya tidak melatih ilmu yang lain, siang dan malam berlatih pedang, perlu berapa lama kah?"
Miyamoto menjawab, "Wah, perlu 70 tahun, atau selama hidupmu ini tidak mungkin menjadi pendekar pedang."
Pada saat ini, didalam hati Yagu yang kusut ini timbul sebuah kecurigaan, "Kenapa bisa begitu? Semakin giat saya belajar, kenapa semakin lama waktu yang diperlukan menjadi seorang pendekar pedang?"
Miyamoto menjawab dengan sabar, "karena seluruh matamu tertuju pada menjadi seorang pendekar pedang, mana ada mata lagi untuk melihat dirimu sendiri?. Syarat utama menjadi pendekar pedang adalah selamanya harus meninggalkan satu mata untuk melihat diri sendiri."
Bagi Yagu apakah makna sebagai pendekar pedang nomor satu ? apakah ketenaran, kekayaan? Ataukah hanya target dan impian? Atau demi kebanggaan untuk ayahnya, Miyamoto hanya ingin dia mengetahui dan menyadari bahwa jika ingin menjadi seorang pendekar pedang sejati harus selamanya meninggalkan sebelah mata untuk melihat diri sendiri.
Perubahan yang cepat dalam pekerjaan dan kehidupandiduniaini, penyebaran informasi yang cepat, mendorong semua orang asyik mengejar pengetahuan baru, takut jika tidak belajar maka tidak dapat mengikuti perkembangan dalam masyarakat, maka akan terus mengejar dan belajar; Tapi di tengah malamyang sepi dalam keadaan kebingungan dalam hati akan bertanya "Siapakah aku?"," Apa yang saya kejar ?", Mengejar kehidupanideal? "dan karena itu tidak bisa tidur untuk waktu yang lamadan menjadi stress.
Mungkinkah fenomena ini juga "mata semua tertuju pada" pendekar pedang terbaik, di mana ada mata untuk melihat dirimu sendiri? "
Mungkin dengan satu mata untuk melihat diri sendiri. Apa yang Anda lakukan setiap hari?, kerja keras dan malam sulit untuk "tidur"? Apakah semua ini sangat penting! Ketika Anda berjuang antara keberhasilan dan kegagalan, telah melupakan apa kehidupan ini?. [Amanda Lim / Makassar]
PESAN KHUSUS
Silahkan kirim berita/artikel anda ke ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id
MENU LINKS
http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com