Karena kota ini jauh dari ibukota, pemerintah menurunkan tim medis kekota ini, tetapi tim medis setelah mempelajari penyakit ini tidak dapat menemukan sumber penyakit, menggunakan berbagai obat juga tidak bisa mencegah dan menyembuhkan penyakit ini, akhirnya wabah menjalar semakin lama semakin lebar, melihat penduduk satu demi satu meninggal, semua orang berada dalam keadaan ketakutan, walaupun orang kaya tidak dapat membeli obat, karena tidak ada orang yang tahu obat apa yang bisa menyembuhkan.
Mereka hanya mencoba-coba mencampurkan beberapa jenis obat yang mahal seperti ambergris, Ganoderma lucidum, ginseng, dupa dan sejenisnya, tetapi memiliki efek yang sangat kecil. Wabah ini juga telah menjalar memasuki istana, membuat semua orang kaya, miskin, pejabat dan rakyat jelata ketakutan.
Sungguh benar didunia ini tidak ada yang lebih berharga daripada nyawa, kekayaan, kekuasaan, ketenaran, semua dikalahkan oleh wabah, jika telah terjangkit wabah tidak ada yang bisa menolong. Dalam keadaan demikian dapat menyelamatkan jiwa adalah hal yang paling penting. Orang yang sehat pada detik ini pada detik lain sudah meninggal, perasaan panik dan ketidakpastian membuat orang putus asa, seperti mimpi buruk.
Zhen Dao melihat keadaan seperti ini, lalu menutup barnya, menyembunyikan dirinya didalam rumahnya yang mewah serta menyegel seluruh rumah, sehingga tidak ada seekor lalatpun yang bisa masuk. Tetapi tidak disangka tidak dapat terhindar dari wabah penyakit, akhirnya dia terserang wabah, tubuh semakin hari semakin lemah, kurus, sering muntah darah, matanya penuh dengan air mata.
Zhen Dao mengetahui hidupnya tidak akan lama lagi, dia naik ditingkat paling atas rumahnya, melihat keluar, rumah penduduk sepi, jalan-jalan juga sepi, para gelandangan yang tidak mempunyai rumah berjalan tidak jauh karena terserang wabah jatuh dan meninggal ditengah jalan tidak ada yang memperdulikannya, mayat menumpuk di sepanjang jalan. Melihat pemandangan ini Zhen Dao merasa sangat sedih dan berpikir, selama hidup ini saya sangat terkenal dan kaya, tetapi tetap akan meninggal, untuk apa semua harta saya ini ?
Zhen Dao setelah berpikir lama, memutuskan jika saya memang akan segera meninggal, untuk apa semua harta, baju serta bahan makanan yang menumpuk dirumah ini ? Lebih bagus saya sumbangkan kepada fakir miskin, supaya mereka dapat makan dengan kenyang, dapat mengenakan pakaian yang tebal menghangatkan badan, jika diserang wabah juga akan meninggal dengan tenang tidak menjadi hantu kelaparan.
Setelah timbul niat pikiran ini terasa tubuhnya mempunyai tenaga kembali, lalu dia membuka kembali barnya, menyuruh orang-orang yang berani datang ketempatnya memasak makanan dan membagikan kepada fakir miskin, serta membagi pakaian kepada mereka, dan menggaji orang menguburkan mayat-mayat yang terlantar dijalanan.
Banyak orang kaya melihat perbuatan Zhen Dao, juga mencontoh perbuatannya, jika memang sudah akan mati, lebih baik mati dengan berharga, berkorban demi orang lain. Dalam keadaan sibuk membantu orang lain, kepanikan dan ketakutan menjadi hilanng. Jalanan menjadi ramai kembali, tidak seperti semula diserang wabah semua jalan sunyi senyap lagi.
Akhirnya dijalanan orang-orang mulai bersikap ramah, bertemu saling menyapa dengan ramah, melihat orang yang memerlukan bantuan semua ikut membantu, setiap orang menjaga sikap masing-masing, tidak ada yang saling berkelahi dan bertengkar lagi, para pelacur juga malu untuk melacur lagi, sejak saat itu sampai sebulan kemudian keajaiban terjadi, Zhen Dao merasa tubuhnya mulai mempunyai tenaga, tidak sakit lagi, wajahnya telah kembali merona merah .
Pada suatu hari, Zhen Dao bermimpi dia bertemu dengan seorang dewa sedang menunggang seekor burung, terbang kearahnya, lalu turun dihadapannya dan bernyanyi, "Perbuatan kebajikan menghilangkan malapetaka, cepat sambut obat ajaib ini"
Didalam mimpinya Zhen Dao menyambut sesuatu, lalu dia segera terbangun. Setelah terbangun dia melihat ditangannya ada sekotak obat ajaib, Zhen Dao sangat gembira segera berlutut mengucapkan terima kasih kepada Dewa.
Keesokkan harinya Zhen Dao membagikan pil ajaib ini kepada penduduk yang diserang wabah, khasiat obat ini sungguh mujarab, orang yang menelan pil ini segera sembuh.
Akhirnya Zhen Dao membawa pil ajaib ini ke ibukota dipersembahkan kepada raja, untuk menyelamatkan seluruh orang yang diserang wabah. [Yolanda Li / Banjarmasin]
PESAN KHUSUS
Silahkan kirim berita/artikel anda ke ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id
MENU LINKS
http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com