Diantara beberapa orang itu, raut wajah Rosi tergolong cerah, kulitnya putih kemerahan, halus dan bercahaya. Kulit Erna dan Meli agak gelap, bahkan memberikan kesan semacam kuning layu. Jika membicarakan usia, sebenarnya usia mereka hampir sama, mungkin terpaut satu dua tahun, tetapi jika dilihat dari warna kulit, perbedaan usia mereka lebih dari dua hingga tiga tahun.
Erna dan Meli menanyakan Rosi bagaimana merawat wajah dan kesehatannya, apakah dengan mengonsumsi banyak buah-buahan, tidur dalam waktu lama panjang, ataukah menggunakan kosmetik mahal. Rosi menggeleng-gelengkan kepala, memberitahu pada mereka, cara makan dan waktu istirahatnya sebenarnya sesuka hati, menggunakan pelembab kosmetik yang paling biasa dan murah, harganya hanya seper seratus dari harga kosmetik mahal.
Erna menganggukkan kepala seperti terpikirkan sesuatu, dia berkata dengan mengeluh, mungkin ada orang yang memiliki kulit yang bagus secara alamiah, hal tersebut tak ada hubungannya sama sekali dengan berias. Meli yang ada di samping juga menyetujuinya, dia menambahkan bawaan dasarnya jika baik tentu lebih penting dari segalanya. Melihat ekspresi wajah mereka yang masygul, Rosi tertawa terbahak, saya yang sedari tadi menguping pembicaraan mereka juga ikut tertawa. Sebenarnya semua ditentukan oleh hati kita, juga termasuk wajah cerah.
Seperti seseorang yang berhati baik, wajahnya terlihat seperti mempunyai semacam welas asih. Seseorang yang berhati kejam dan ego, sepertinya panca inderanya juga berubah bentuk, wajahnya terlihat kurang ramah. Dengan prinsip yang sama, seseorang yang hatinya penuh pengertian tidak ada kekuatiran, ekspresi wajahnya akan nyaman dan ringan, raut wajahnya dengan sendirinya terlihat bagus. Jika hati seseorang sedang mengalami kekecewaan atau kesedihan, walaupun memaksakan diri untuk tersenyum juga akan memberi kesan terpaksa kepada orang lain.
Orang yang berwajah cerah sangat erat sekali kaitannya dengan kesehatan, dan kesehatan itu tidak bisa terpisah dari perasaan hati dan pengendalian emosi. Hanya orang yang rajin mengasuh hati, tidak bersaing dan berebut, dengan hati tenang mengamati, membiarkan masalah itu berkembang sesuai perkembangan dan hati tidak bergejolak mengikuti perkembangan masalah, baru bisa merealisasikan kestabilan dalam hatinya.
Untuk mencapai semua ini, jika tidak memahami betul inkarnasi dan hubungan sebab dan akibat, sepertinya tidak mungkin. Maka dari itu, bukan semua orang bisa benar-benar mengerti dan memahami rahasia yang ada di dalamnya. [Irene Ang / Malang]
PESAN KHUSUS
Silahkan dicatat dan klik alamat kategori dibawah ini, sebelum diganti pesan baru:
http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com
Jangan lupa ngajak teman Tionghoa anda ikut gabung disini http://www.facebook.com/chinese.indo bersama ribuan teman Tionghoa lainnya.
