Manusia selalu ingin hidup sesuai dengan caranya sendiri, ingin lain daripada orang lain dan merasa senang jika lebih beruntung daripada orang lain, berharap diri sendiri mendapatkan lebih banyak dari orang lain.
Suka mendengar kata-kata pujian, suka berfoya-foya, ini adalah sifat manusia, beginilah menjadi manusia. Manusia berbuat baik kepada orang lain karena ingin mendapatkan, dan berbuat jahat kepada orang lain karena takut kehilangan. Bahkan di zaman sekarang ini, lebih baik menyakiti orang lain daripada diri sendiri disakiti, lebih baik mati daripada melepaskan semua kesenangannya.
Setiap orang isi yang dipikulnya berbeda-beda, besar kecilnya juga tidak sama, ada orang yang di perjalanan kultivasinya dapat berjalan dengan cepat bagaikan terbang. Tapi ada orang yang berjalan sangat lamban, karena bebannya sudah terlalu berat, maka otomatis dia tidak dapat berjalan dengan cepat.
Ada beban yang berisi uang, ketenaran, berbagai jenis cinta, keinginan, nafsu, kebencian, dendam, kepahitan dan luka-luka hati sehingga kita selalu pesimis dengan masa depan. Ada juga beban yang tak terselesaikan tentang masalah, tekanan, kekuatiran, ketakutan, trauma, depresi bahkan stress dan berbagai keterikatan yang sudah berakar, semua ini adalah 7 keinginan 6 nafsu dari manusia itu sendiri yang bagaikan mata rantai yang akan merantai manusia itu sendiri.
Tetapi manusia tidak menyadari beban yang harus dipikulnya, malahan mereka beranggapan beban ini adalah barang yang sangat berharga bagi mereka, tidak dapat ditinggalkan dan tidak dapat dilepaskan, jika kehilangan sedikit merasa sangat sedih.
Setiap orang mempunyai banyak keterikatan, dan keterikatan inilah yang akan menjadi beban bagaikan sebuah beban yang harus dipikul manusia, semakin berat beban ini maka langkah kakinya akan semakin lambat.
Tetapi semua ini tidak abadi bagi manusia, apapun keinginan manusia, kegunaan utama nya hanya mata rantai yang mengikat manusia, yang terkadang akan menindih manusia itu sendiri. Tetapi ketika manusia meninggal, Semua barang yang menurut manusia "barang yang paling berharga", tidak satupun bisa dibawa pergi, tetapi demi mendapatkan barang tersebut waktu yang dihabiskan, hutang yang tersisa terus melilit orang tersebut. Oh manusia, sadarkah manusia akhirnya apa yang akan diperolehnya?
Terkadang beban seseorang ini sangat berat, sehingga menghimpitnya dan membuatnya tidak bisa bernafas. Walaupun dia mencoba melepaskannya, tetapi tidak berdaya. Ada yang bebannya sangat banyak, begitu telah melepaskan satu, datang lagi yang satu mengikatnya bagaikan mata rantai yang panjang yang mengikatnya terus menerus.
Ada orang yang merasa dirinya sangat lelah memikul beban tersebut, nafasnya sudah ngos-ngosan memikul beban tersebut, tetapi sama sekali tidak berkeinginan untuk melepaskannya mata rantai ini.
Semua barang duniawi yang kotor ini, tidak mungkin dibawa naik ke surga. Manusia selalu mengejar kebahagiaan, tetapi tidak seorangpun yang bisa terhindar dari lahir, tua, sakit dan mati, tidak seorangpun yang bisa terluput dari penderitaan didalam kehidupan ini.
Apapun beban kita, letakkanlah itu di bawah kaki Tuhan, serahkanlah dan biarkan Ia yang menyelesaikannya. Hanya menjadi seorang kultivatorlah yang telah melepaskan semua keterikatan dan keingian duniawi ini yang bisa membuatnya mendapatkan kebahagiaan yang abadi. [Lenna Wang / Samarinda]
PESAN KHUSUS
Silahkan dicatat dan klik alamat kategori dibawah ini, sebelum diganti pesan baru:
http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com
Jangan lupa ngajak teman Tionghoa anda ikut gabung disini http://www.facebook.com/chinese.indo bersama ribuan teman Tionghoa lainnya.