Mengemudi di malam hari pandangan mata tidak sejelas ketika di siang hari, tetapi dia masih melihat dari kejauhan ada sebuah motor yang menerobos arus di depan jalur mobilnya, seiring jarak semakin dekat, motor tersebut masih tidak ada tanda-tanda mengurangi kecepatan, dia buru-buru menginjak rem dan menghentikan mobilnya.
Akhirnya motor itu masih juga dengan kecepatan tinggi menabrak ke mobilnya, terdengar suara 'brak' yang sangat keras, kepala pengendara motor membentur hancur kaca depan mobil, tubuh pengendara tersebut tergeletak di atas kap mobil tak bergerak.
Xiu Fen terkejut dan masih belum hilang ketakutannya itu, bergegas turun dari mobil untuk memeriksa, pengendara tersebut sama sekali tidak bereaksi, tiba-tiba tubuhnya merosot jatuh ke tanah karena titik berat tubuhnya. Polisi segera datang ke lokasi kejadian, dan menepuk-nepuk pengendara itu, akhirnya pengendara itu tersadar dan berkata: "Saya tidak akan mati!"
Beruntung pengendara itu masih bisa bersuara, setidaknya membuat hati Xiu Fen agak lega. Dia segera diantar ke rumah sakit untuk diperiksa, dan ditemukan mengalami gegar otak serta tulang kaki kirinya juga patah. Polisi bertanya kepada dia apakah minum alkohol. Dia menjawab: "Tidak, hanya minum dua botol bir!" Dari tes urine kandungan alkoholnya melebihi standar, jelaslah dia mengendarai motor dalam keadaan mabuk.
Ketika kepolisian membuatkan BAP, tampak kecemasan hati Xiu Fen dari ekspresi wajahnya, polisi lantas menghiburnya dengan berkata jangan terlalu khawatir, kesalahan berada di pihak pengendara motor. Xiu Fen selalu mencemaskan keselamatan tubuh pengendara itu, berharap luka akibat kecelakaan ini bisa berkurang hingga paling ringan. Keadaan ekonomi pelaku tidak begitu mapan, hidupnya mengandalkan pekerjaan serabutan, juga disebabkan gemar minuman keras sering terjadi kecelakaan.
Diluar dugaan, si pelaku malah menuntut Xiu Fen dengan lantang untuk menanggung seluruh biaya pengobatan. Ketika polisi menuduhnya lebih dulu melanggar lalu-lintas dengan mengendarai motor melawan arus, dia berdalih dengan mengatakan mobil Xiu Fen besar, seharusnya mengalah dengan kendaraan kecil!
Dengan nada kesal polisi berkata: "Bagaimana mengalah? Anda telah merusak mobil orang lain, juga masih harus bertanggung jawab untuk memperbaiki mobil orang!" Kelihatannya hari ini telah menjumpai orang yang tidak bernalar.
Beruntung polisi sejak awal telah mengambil sikap objektif untuk menyelesaikan masalah, karena ketidak-rasionalan pelaku ditambah lagi dengan keadaan ekonomi pelaku, polisi berusaha mendamaikan seraya berkata kepada Xiu Fen: "Maafkan orang lain jika Anda sanggup."
Polisi mengusulkan agar kasus ini selesai lebih awal lebih baik, menghindari berbelit-belit. Ketika polisi bertanya kepada Xiu Fen bagaimana menyelesaikan ongkos perbaikan mobil, Xiu Fen mengatakan mobilnya telah diasuransikan, jadi bisa mendapatkan ganti dari asuransi. Namun Polisi itu segera mengingatkan Xiu Fen, jika dia mengajukan klaim, perusahaan asuransi dapat dipastikan akan memeriksa BAP dari kepolisian, kalau begitu kecelakaan ini disebabkan karena pelaku berkendaraan dalam keadaan mabuk, maka pelaku akan menghadapi denda 60 ribu yuan, bukankah menambah beban berat bagi pelaku yang keadaan ekonominya tidak mampu ini.
Saat itu Xiu Fen segera menyatakan ingin memperingan kerugian pihak pelaku, maka dia rela menanggung sendiri ongkos perbaikan mobilnya, tidak perlu mengajukan ganti rugi kepada perusahaan asuransi.
Akhirnya dengan inisiatif sendiri, Xiu Fen mengantarkan uang sejumlah 20 ribu yuan sebagai bantuan pengobatan pelaku, dan kasus ini segera terselesaikan. Dibandingkan dengan banyak kasus kecelakaan yang tidak bisa terselesaikan dalam waktu singkat karena dua belah pihak saling mempertahankan pendapat masing-masing, bahkan ada kasus yang diteruskan hingga pengadilan, tidak bisa selesai dalam waktu singkat, Polisi sangat memuji tindakan tegas dan bijak Xiu Fen, serta memastikan bahwa Xiu Fen pasti mempunyai keyakinan spiritual yang sangat kuat untuk menopang.
Dengan senyum Xiu Fen berkata: "Benar, Guru kami menuntut kita dalam segala hal harus lebih dulu mempertimbangkan orang lain, insiden yang terjadi pasti ada sebab akibatnya. Demi penyelesaian secara baik, tidak mengikat jodoh keburukan, saya sangat senang melakukan ini." Hati Xiu Fen tulus dan lapang dada, karena dia mengerti dendam, akan menanam jodoh di masa mendatang, saling tidak berhutang, sejak saat itu tidak ada budi dan dendam.
Apa yang disebut dengan hukum tidak lain adalah manusiawi, keadilan berada dalam hati manusia, kasus yang notabena bisa sampai ke pengadilan, pertengkaran yang tidak berkesudahan, bisa teruraikan dengan kebaikan.
Begitu hati manusia yang tidak seimbang, moral manusia yang merosot, walaupun dibuatkan aturan hukum yang seberapa banyak pun juga tidak akan mencegah kasus kriminal yang makin hari semakin banyak, satu-satunya jalan adalah mengangkat moral manusia, dan diarahkan ke kebaikan, baru bisa sepenuhnya menunjukkan sisi terang dari sifat manusia, dan baru bisa membuat masyarakat kita menjadi lebih baik dan indah. [Qing Song / Tionghoanews.con]
EMAIL KAMI
Anda juga bisa mengirim berita Tionghoa atau artikel lain untuk tampil dalam situs ini, dengan cara kirim ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id
MENU LINKS
http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com