KEHIDUPAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Minggu, 19 Agustus 2012

POHON YANG ADA DIDEPAN JENDELA

Di depan jendela saya, di luar tembok pembatas, ada sebatang pohon yang tidak saya ketahui namanya. Semula, pohon ini adalah sebatang pohon yang tidak bisa menarik perhatian siapa pun untuk memandangnya.

Dia tidak memiliki batang tubuh yang tinggi besar seperti kebanyakan pohon besar, juga tidak ada keharuman seperti pohon persik dan prem, tidak pernah melihat pohon itu berbunga atau berbuah dalam empat musim.

Saya memperhatikan dia, yang paling utama adalah karena letak dia tumbuh tepat berada di tengah-tengah luar jendela saya. Ketika saya sudah kelelahan berada di depan komputer, saya selalu berjalan ke depan jendela untuk memandang di kejauhan, untuk mengendurkan sejenak otot mata yang kelelahan, maka dia pun nampak di depan mata saya.

Saya mengaguminya, mendapatkan bahwa dia sebenarnya termasuk masih elok dan menawan hati. Ranting dahan dan daunnya terpadu dengan serasi, batang pohon yang utama menjulang tinggi ke langit, bagaikan orang yang terletak di tempat yang rendah dan hina, tetapi menampakkan kelapangan dada dan memiliki cita-cita luhur.

Tidak peduli menempatkan diri dalam kabut pagi yang berkepul-kepul, atau membelakangi sinar matahari senja yang cemerlang, juga tidak peduli luapan angin dan awan yang bergelora di atas kepala, cuaca mendung atau cuaca cerah, kelihatannya dia sama sekali tidak ada perubahan misalnya sebentar terkejut dan sebentar gembira, sepertinya sudah memahami urusan dunia, tidak lagi mempedulikan perubahan angin dan awan di dunia, dia tetap mempertahankan sikap yang hambar dan tenang.

Masih teringat di suatu malam yang berhujan sangat lebat, angin dan halilintar saling bersahutan, hembusan angin dingin bagaikan hantu yang sedang menangis atau lolongan serigala, sedang mencambuk dan merobek segala sesuatu yang berada di sana. Malam yang sangat menyeramkan itu, dunia bagaikan hanya tersisa ketidak berdayaan dan kesedihan yang mengecewakan.....

Keesokan pagi harinya, setelah hembusan angin dan hujan sudah berhenti, saya menengok ke luar jendela, Pohon tersebut masih tetap mempertahankan sikap dan ekspresi yang biasa dia miliki, yaitu masih berdiri tegap seperti sedia kala, sepertinya kemarin malam tidak pernah mengalami siksaan tiupan angin yang seperti pisau dan cambukan hujan dingin, yang membuat orang kagum adalah tekadnya yang kokoh dan tak dapat dihancurkan. 

Walaupun ketika musim dingin, daun-daunnya telah dirusak dengan tanpa ampun, habis rontok semuanya hanya tinggal dahan dan ranting yang gundul, dia masih tetap mempertahankan ketegaran sikap gayanya yang menjulang tinggi ke langit, yang langsung membuat orang menghubungkannya dengan kepahlawanan yang khidmat dan mengharukan.

Akhirnya, dia menggunakan keuletannya itu menyambut kedatangan musim semi yang menghidupkan kembali segala benda dan makhluk yang berada di bumi. Keberanian dan keyakinannya yang teguh serta semangat yang pantang mundur, menggunakan masa remaja dan jiwa menggubah lagu yang khidmat dan mengharukan, sehingga membuat langit memperlihatkan keterharuan pada air muka, lalu menganugrahkan kepada dia jiwa untuk hidup kembali.

Pohon yang telah berubah menjadi baru sama sekali, sudah lupa akan pahit getir kehidupan, hati penuh dengan kebersyukuran. Di bawah penerangan sinar matahari, daun-daun muda yang berwarna hijau pupus berkilauan memantulkan sinar mentari. Ketika tertiup oleh angin sepoi, daun-daun kecil yang tumbuh memenuhi pohon itu bagaikan sedang melambaikan tangan-tangan kecilnya, dia menggunakan gaya tarian yang luwes untuk mengekspresikan rasa bahagia dan bersyukur yang terkandung dalam hati.

Setiap pagi hari, dia tersenyum melihat burung-burung kecil yang sedang berlompatan di atas ranting-ranting pohon, dengan riang gembira burung-burung itu saling berkicau tiada habisnya, sama sekali tidak mempersalahkan burung-burung itu mengganggu mimpi indahnya.

Dia (pohon itu) betul-betul sangat memahami: Pengorbanan tanpa pamrih, akan membawakan kebahagiaan bagi kehidupan yang lain, membalas cinta kasih yang dianugerahi Tuhan kepada dunia fana, dengan demikian kehidupan baru bermakna, ini adalah makna yang terkandung dalam kebahagiaan! [Jasisca Wang / Jambi]

KLIK MENU LINKS

http://berita.tionghoanews.com
http:/internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com
.

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA