Setiap tahun ketika mereka menyembah dewa hantu mereka harus memberi tiga jenis binatang sebagai sesajen yaitu lembu, kambing dan babi, walaupun lembu sangat mahal, tetapi penduduk disini karena takut kepada dewa hantu terpaksa harus berbuat demikian, mereka merasa sangat keberatan tetapi tidak berani merubah kebiasaan lama ini, kejadian ini berlangsung sudah sangat lama.
Pada suatu hari datang seorang bhiksu, bhiksu ini bernama Shan Xiao. Shan Xiao pada masa mudanya adalah seorang pejabat, karena dia adalah seorang yang jujur yang tidak bisa disuap dan tidak terbiasa kepada sifat korup dipemerintah, akhirnya dia keluar dari pemerintahan dan menjadi seorang bhiksu. Pada hari ini ketika dia berkelana melewati He Zhou, dia mendengar cerita dewa hantu yang sering menyusahkan para penduduk, dia sangat marah.
Bhiksu Shan Xiao membawa sebuah kapak besar, dalam keadaan sangat marah dia datang ke kuil dewa hutan, begitu kakinya melangkah masuk ke kuil ini dengan emosi dia berdiri didepan patung dewa hantu memarahinya :" Untuk menyembah langit dan bumi saja tidak perlu tiga macam jenis sesajen, apalagi engkau hanya seorang hantu ! Sungguh berani menyalahi hukum langit, lembu dipergunakan untuk membantu penduduk disini membajak sawah, tetapi engkau sungguh hina memaksa mereka setiap tahun menyembelihnya untuk di jadikan sesajen untukmu, engkau sungguh keterlaluan ! Hari ini, saya akan membantu mereka melampiaskan kemarahan mereka terhadapmu ! Setelah berkata begitu, Bhiksu Shan Xiao mengangkat kampaknya dengan marah dia mengkampak pecah patung Dewa hantu, bertubi-tubi dia mengkampak hancur patung dewa hantu, setelah patung tersebut hancur lebur dia baru berhenti. Patung dewa hantu yang dulu begitu agung, sekarang berubah menjadi setumpuk sampah belaka, setelah melihat kejadian itu dia tertawa dengan gembira.
Kejadian Bhiksu Shan Xiao yang marah menghancurkan patung dewa hantu, beredar dengan cepat, seluruh penduduk di He Zhou sangat ketakutan. Mereka semua khawatir sesuatu akan menimpa Bhiksu Shan Xiao, mereka takut dewa hantu akan datang membalas dendam, mereka semua berbisik-bisik berkata :"Kali ini habislah Bhiksu Shan Xiao, dewa hantu pasti akan membalas dendam!"
Tetapi, hari demi hari berlalu dengan cepat, tidak kelihatan ada bencana apapun yang terjadi, Bhiksu Shan Xiao tetap hidup dengan selamat. Pada saat ini semua penduduk merasa lega, akhirnya mereka sadar mereka telah terlepas dari beban yang berat yaitu harus menyembelih sapi dan kambing untuk sesajen yang membebani selama ini, mereka semua sangat berterima kasih kepada Bhiksu Shan Xiao.
Kita bisa melihat, bahwa didepan seorang yang gagah berani, dewa hantupun bisa takut. Oleh karena itu, pertama-tama kita jangan mau ditindas oleh dewa hantu, kita harus mempertahankan semangat kita berjuang sampai akhir, dengan begitu kita tidak akan bisa dikalahkan oleh kekuatan jahat. [Merry Huang / Menado]
KLIK MENU LINKS
http://berita.tionghoanews.com
http:/internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com
.