Tuan Chin orangnya sangat jujur, baik hati dan adil, waktu tenggang barang yang digadaikan lebih panjang dan bunganya lebih kecil dari pada rumah gadai di daerah ini. Terutama terhadap fakir miskin dia menggratiskan mereka membayar bunga.
Pada suatu hari ada seorang petani yang istrinya sakit keras, tidak mempunyai uang untuk biaya pengobatan istrinya, lalu menggadaikan selimut musim dingin yang merupakan satu-satunya harta yang dimiliki.
Pada saat itu sudah memasuki musim dingin, pedagang Chin lalu menyuruh petani ini menebus kembali selimut tersebut dan bunganya digratiskan. Banyak hal yang seperti ini terjadi, pedagang Chin sangat memahami kesulitan orang miskin. Tetapi malahan bisnis pedagang Chin ini makin maju, sehingga menjadi seorang pedagang terkaya di daerah ini.
Pada suatu ketika, di daerah ini diserbu oleh perampok, banyak pedagang kaya menjadi korban perampokan kelompok ini. Tetapi sangat mengherankan, hanya rumah serta tempat berdagang keluarga Chin ini yang tidak dirampok.
Pemerintah setempat menjadi curiga pedagang Chin adalah komplotan perampok tersebut. Tetapi mereka tidak mempunyai bukti. Akhirnya komplotan perampok tersebut tertangkap, setelah melalui pemeriksaan, diketahui alasan sebenarnya kenapa pedagang Chin tidak dirampok.
Rupanya ketika gerombolan perampok melakukan aksi, mereka melewati rumah dan toko keluarga Chin mereka melihat rumah keluarga Chin di jaga oleh para dewa yang memakai baju prajurit yang lengkap. Mereka tentu saja tidak berani masuk ke dalam rumah tersebut.
Para aparat serta penduduk setelah mendengar penjelasan perampok tersebut mengerti bahwa karena pedagang Chin senantiasa berbuat baik dan selalu menolong fakir miskin, maka dia mendapat lindungan para dewa sehingga tidak bisa dirampok. [Rosvina Ang / Palu]
Iklan baris:
MELAYANI IMPORT BORONGAN DARI SINGAPORE TO JABODETABEK RP.45.000 PER KG
Kontak Telp: 021-26264750 Fax: 021-26264760 Hp.0856-755-0123, 0812-9855-8800 Email: pttci@yahoo.co.id
.