Orang yang dapat hidup aman dan tenteram adalah orang yang paling berbahagia.
Meski pun kita memohon untuk memiliki banyak harta materi dan memiliki jabatan yang tinggi, tapi jika kita tidak bisa hidup aman dan tenteram, maka kerisauan dan penderitaan kita pun akan semakin banyak. Karena itu, setiap orang hendaknya menjadi orang yang bebas dari kemelekatan sehingga bebas dari kerisauan. Kehidupan yang bebas dari kerisauan adalah kebahagiaan yang sesungguhnya. Sirklus hidup manusia seratus tahun, bagaikan sekejap saja sudah terlewatkan.
Secara baik mempertahankan hati ini, pasti bisa menunduk dan mengangkat kepala dalam dunia ini, tidak peduli berada dimana saja, pasti bisa berlapang dada. Bagaimanapun sikap manusia terhadap diri kita atau orang lain, apa pengaruhnya bagi saya?
Jika Anda sesuka hati melemparkan segala benda ke dalam air pasti bisa terlempar masuk ke dalam, karena densitas air terlalu kecil, tidak bisa menahan benda-benda yang berdensitas lebih besar. Seperti sebuah batu berlian yang memiliki densitas yang besar sekali, karena itu berlian tidak bisa ditembus oleh minyak garam juga api maupun air dan tidak peduli cuaca dingin ataupun panas.
Walau dunia mengalami perubahan besar, juga tidak peduli sikap manusia yang dingin terhadap sesamanya. Saya masih tetap adalah saya. Hendaknya kita seperti berlian itu yang abadi selamanya juga berharga untuk selamanya tanpa memiliki kerisauan hati.
Kebijaksanaan dan kerisauan itu tak ubahnya seperti telapak dan punggung tangan, keduanya merupakan bagian tangan yang sama. Tetapi punggung tangan tak mampu mengambil sesuatu. Sebaliknya, dengan telapak tangan, apapun dapat dilakukan. [Tjang Yen Ping / Jakarta]