Ada sebuah cerita dari Yunani, pada suatu hari, ada seorang yang bertanya kepada seorang kakek, matahari dan bulan mana yang lebih penting. Kakek ini setelah berpikir cukup lama, lalu berkata, "Sudah pasti bulan, bulan lebih penting."
Orang itu bertanya lagi, "Kenapa bisa begitu?"
Kakek menjawab, "Karena bulan di malam yang gelap bisa memancarkan terang, pada saat itu kita paling memerlukan cahaya, sedangkan di siang hari sudah terang, matahari pada waktu itu bersinar tidak ada gunanya."
Kalian mungkin akan menertawakan kakek ini apakah sudah pikun, tetapi apakah kalian tidak menyadari banyak orang yang berlaku demikian? orang yang setiap hari menjaga dan memperhatikan Anda, tetapi Anda tidak akan merasakan apapun, jika ada seorang asing yang lebih peduli sedikit kepada Anda, Anda akan mengganggapnya sebagai seorang yang sangat baik.
Perhatian orang tua Anda, suami dan istri Anda selama ini, Anda akan mengganggapnya sebagai hal yang wajar, mungkin Anda juga merasa kurang, begitu orang luar atau asing melakukan sesuatu hal yang lebih baik sedikit, Anda akan merasa tersanjung, dan akan sangat bersyukur kepadanya. Apakah bukan hal yang membingungkan seperti bersyukur kepada bulan, dan menyangkal matahari?"
Matahari selamanya disana, orang akan melupakan cahayanya, ketika saudara kita semua masih ada, kita akan melupakan kehangatan yang mereka berikan kepada kita, seseorang yang selalu mendapat perhatian dan kasih sayang malahan tidak merasa bersyukur, Apakah karena di siang hari memang sudah terang, cahaya matahari dianggap sebagai berlebihan ? Bagaimana bila tidak ada matahari ?. [Elisabeth Wang / Banda Aceh]