Di masa lalu, orang kuno menyimpan segala sesuatu ke dalam wadah kayu, dan keranjang willow dan bambu. Tong yang dibuat dari tanah liat pemanasan dicetak dan tidak mencemari lingkungan. Kayu, willow, dan bambu tidak mencemari lingkungan karena mereka tumbuh secara alami dan akan kembali ke bumi ketika mereka tidak lagi diperlukan.
Tapi dewasa ini, produk plastik sangat populer. Kotak, tas, dan pembungkus plastik adalah produk kimia dan tidak mudah hancur. Sisa limbah minyak dari mesin, produk minyak bumi, dan deterjen mencemari lingkungan alam karena mereka tidak dapat diurai secara alamiah. Produk-produk kimia ini secara serius mencemari air, tanah, dan udara.
Hewan dan tanaman mencerna polutan. Selain itu, manusia menebang pohon dan merusak tanaman, hingga secara serius merugikan lingkungan. Akibatnya, sangat banyak spesies hewan dan tanaman yang menghilang dari bumi. Kecepatan punah yang cukup menakjubkan.
Hewan besar dan manusia yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang tercemar tidak dapat merasakan perubahan dalam diri mereka. Tetapi racun yang terlanjur tertelan di dalam tubuh dapat bersifat melemahkan.
Sebagian perubahan dapat diamati melalui observasi medis, tetapi kebanyakan tidak dapat ditemukan dengan menggunakan alat yang ada saat ini. Seseorang tidak dapat mengetahui dampak buruk bahan kimia asing dalam tubuh mereka dan bagaimana mereka memengaruhi tubuh.
Namun, kita dapat meyakini penggunaan bahan kimia setiap hari yang dipercaya bermanfaat justru akan memiliki efek merugikan pada lingkungan dan tubuh manusia dalam jangka panjang. Hanya saja kita tidak dapat mengenali semua efek berbahaya pada saat ini.
* Obat: 30 Persen Racun
Ada pepatah Tiongkok yang menyebutkan jika 30 persen kandungan dalam obat bersifat racun. Ini jelas kombinasi kimia tertentu dalam obat-obatan oleh ilmu kedokteran diketahui memiliki efek jangka panjang negatif pada tubuh.
Manusia juga mengonsumsi makanan, daging, dan telur yang mengandung sejumlah besar residu dari pupuk, bahan kimia pertanian, dan hormon. Bukankah hal tersebut membahayakan tubuh?
Sangat sulit bagi alam untuk menerima, mengurai, dan menyerap produk olahan. Maka limbah produk-produk ini mulai menumpuk di alam dan selanjutnya akan membahayakan tidak hanya tubuh manusia, juga segala sesuatu di lingkungan.
Banyak penyakit ditemukan akibat polusi tersebut. Sebagai contoh, beberapa dekade lalu, penyakit aneh ditemukan di Jepang. Pada akhirnya, diketahui sumber penyakit adalah ikan yang berasal sungai tercemar.
Dalam pengobatan kuno, situasi seperti ini diklasifi kasikan sebagai invasi yang membahayakan. [Renata Koh / Jakarta]