Suamiku, sebelum menikah engkau selalu memanjakanku bagaikan putri raja. Ketika makan, engkau seringkali berinisiatif mengambilkan lauk untukku.
Waktu berdesakkan di bus umum, demi memperebutkan sebuah tempat duduk untukku, tidak segan bertengkar dengan orang lain hingga wajahmu menjadi merah padam. Ketika menyeberang engkau tak lupa selalu menggandeng tanganku, berjalan di depan membukakan jalan untukku.
Akan tetapi bagaimana setelah menikah? Ketika makan bersama, kini kau sama sekali tak memandangku. Ketika menyeberang jalan, juga tidak lagi menggandeng tanganku.
Suamiku, perempuan itu perlu disayang dan dimanja, juga memerlukan perlindungan, apakah dirimu mengerti? Sebelum menikah sebagian besar pakaianku, engkau yang memilihkannya. Corak apa yang sedang tren, engkau segera memilihkan untukku. Tetapi bagaimana setelah menikah?
Suamiku, engkau sama sekali tidak pernah menemaniku lagi berbelanja, berjalan-jalan di mall. Disaat setiap kali berjalan melewati toko pakaian perempuan, dan mengajakmu menemaniku membeli, engkau selalu berkata dengan nada tidak sabar. Pernahkah kau lihat ditoko itu ada bayangan seorang lelaki?
Mengapa dirimu sedemikian tidak mengerti akan perasaan perempuan? Bagaimana bisa tidak membuat diriku jadi sedih?
Suamiku, sebelum menikah engkau sering mengajakku keluar rumah berolah raga, juga menanamkan prinsip bahwa kesehatan adalah modal dari segalanya. Tapi bagaimana setelah menikah?
Engkau tidak hanya tidak pernah melatih tubuhmu sendiri, bahkan mengharapkan diriku selalu berada di rumah sepanjang hari. Berputar mengelilingi pekerjaan-pekerjaan rumah yang membosankan, bahkan dirimu juga menolak usulanku untuk melangsingkan tubuh di sebuah club fitness.
Harus kau ketahui perempuan setelah beranjak paruh baya, jika tidak memperhatikan perawatan dan melatih tubuh akan mengalami penuaan dengan kecepatan yang cepat sekali!
Suamiku, sebelum menikah aku sering kali menerima kejutan yang kau berikan. Walaupun itu hanya selembar tiket bioskop yang diam-diam kau taruh di atas mejaku, namun dapat membuat diriku merasa bahagia selama seminggu.
Akan tetapi bagaimana setelah menikah? Dirimu tidak hanya mengesampingkanku, kadang kala telah menghidangkan masakan satu meja penuh dan menantimu pulang. Akan tetapi engkau malah menelpon memberitahukan, Malam ini saya ada jamuan, jadi tidak bisa pulang untuk makan... Masakannya telah dingin, aku jadi tidak selera untuk memanasinya lagi.
Suamiku, sebelum menikah, tak peduli dimana pun engkau bertugas keluar, setiap malam dirimu pasti menelponku. Akan tetapi bagaimana setelah menikah?
Ketika dirimu bertugas di luar kota, terkadang terpikir untuk menelponku, tetapi hanya menanyakan apakah pekerjaan rumah anak-anak sudah diselesaikan. Sepatah kata yang penuh perhatian untuk diriku pun tak pernah terucap. Suamiku mengertilah, hari-hari tanpa tidur berdampingan denganmu, membuatku semakin merindukanmu!
Suamiku, aku sungguh mempedulikanmu, tetapi engkau sungguh membuatku sedih. Setelah reda kepedihan hati, akan kuputuskan untuk bercerai. Berharap jika engkau menikah lagi, jangan sampai mengulang kesalahan yang sama, perlakukanlah istrimu dengan baik. [Angie Tan / Medan]
***
HEMAT IMPORT KARGO !!!
Kami melayani import borongan FCL & LCL dari Guangzhou, China ketujuan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang & Bekasi. Kontak "transwaycargo.com" Telp: 021-2626 4750 Fax: 021-2626 4860 Hp: 0812-9855 8800, 0856-755 0123, 0819-0880 2000 Email: pttci@yahoo.co.id
.