Dahulu ada sebuah legenda dari daerah Guangxi Xixiang, Tiongkok, ada seorang ibu marga Chang yang selalu berbuat baik dan menolong orang, bahkan sering menolong binatang-binatang. Dia juga tidak pernah melakukan perbuatan yang menyakiti orang maupun binatang.
Pada suatu hari dia melihat seorang pemburu sedang memburu seekor kijang, kijang terlihat sangat ketakutan, kijang tersebut lari masuk kerumah ibu Chang ini, melihat kejadian tersebut ibu ini lalu mengambil sebuah pakaian yang lama lalu membungkus kijang ini dengan pakaian tersebut untuk melindungi dia dari pemburu.
Pemburu yang mengejar Kijang tadi, lalu masuk kerumah ibu Chang dam mencari kijang itu ke seluruh ruangan. Setelah tidak ada tanda-tanda keberadaan kijang itu, pemburu lalu pergi dari tempat tersebut.
Mengetahui pemburu itu sudah pergi, ibu Chang lalu melepaskan kijang tersebut.
Kijang tersebut seperti tahu ibu Chang telah menolongnya, ketika hendak beranjak dari rumah ibu Chang, kijang masih menganggukkan kepalanya, seperti mengucapkan terima kasih kepada ibu Chang. Sesudah kejadian itu kijang beranjak dari tempat itu.
Pada suatu hari saat musim semi, tiba-tiba ada seekor kijang yang masuk ke rumah keluarga Chang, lalu dengan tanduknya mengangkat kursi yang diduduki anak keluarga Chang yang masih kecil.
Lalu kijang itu membawanya lari keluar dari pintu rumahnya. Melihat kejadian anaknya dibawa lari oleh kijang tersebut, ibu Chang menjadi panik dan mengejar kijang tersebut, kijang itu membawa anaknya sampai di tengah ladang, meletakkan anak tersebut diatas ladang, lalu menghilang dari tempat tersebut.
Ibu Chang yang mengejar langsung menggendong anaknya, didalam hatinya curiga kenapa kijang ini tidak tahu membalas budi? malahan mempermainkan saya? apakah kijang ini bukan kijang yang pernah saya selamatkan?.
Sambil berjalan kembali ke rumahnya, ibu itu terus bertanya dalam hatinya apa gerangan yang terjadi. Tidak terasa dia sudah sampai di depan rumahnya, dia sangat kaget, dia melihat tiang penyangga rumahnya telah rubuh, pohon besar dibelakang rumahnya tumbang dan menimpa atap rumahnya hingga rubuh.
Tidak hanya itu, barang-barang dalam rumahnya juga hancur berantakan, ayam peliharaannya juga mati, sedangkan dirinya sendiri karena mengejar kijang yang melarikan anaknya sehingga mereka selamat dari kejadian itu. Setelah menyaksikan apa yang sebenarnya terjadi, dia baru sadar rupanya kijang itu bermaksud untuk membalas budi menyelamatkan mereka berdua. [Yenny Jie / Palangkaraya]