Di antara keluarga besar, kita berdua termasuk yang paling akrab, mungkin karena jodoh kami berdua sangat erat! Musim hujan tiba, saatnya bunga-bunga dan pohon tampak hijau menyejukkan. Adik sepupu masih tetap seperti semula, bercakap santai dan ceria, kalem dan berbudi halus, sama seperti bunga-bunga yang sedang bermekaran sekarang, bersih dan segar, murni tidak ada cacat.
Mungkin adalah sifat pembawaannya sejak lahir, dari kecil, adik sepupu saya ini adalah gadis yang penurut dan pendiam, ramah tamah dan dapat menyesuaikan diri dalam situasi apapun. Tetapi ketika dia menghadapi pilihan yang penting, malah memiliki suatu keteguhan dan ketenangan yang melampaui usianya. Pantang mundur demi keyakinan, merantau jauh keseberang sana, hingga akhirnya bisa menetap di tanah asing, hal tersebut yang paling bisa menjelaskan sifat dia yang keras dalam kelembutan.
Tidak pernah terlihat keusilannya yang ekstrim, selalu bersikap hambar, bisa ada juga bisa tidak, walaupun sekarang dia berada dalam usia muda, juga demikian. Lebih-lebih seiring dengan usia yang bertambah, lebih menampakkan keanggunan yang bebas, membuat diri saya yang berusia puluhan tahun lebih tua darinya, merasa kagum juga malu.
Jika ditelaah kembali, keanggunan yang bebas ini berasal dari mana? Saya kira yang paling krusial terletak pada "kepercayaan diri yang teguh dan tenang" itu.
Adik sepupu saya ini memiliki watak khusus yang jarang dimiliki oleh orang lain, yakni "Saya berada dalam kemelut dunia fana, tetapi kemelut dunia fana itu tidak berada pada saya". Walaupun demikian, tetapi mutlak bukan menganggap dirinya yang paling benar, tipe orang yang tidak suka bergaul. Dia menjumpai permasalahan tidak berdebat, tidak mencari alasan, selalu bersikap tenang, penuh kesadaran dan bertindak spesifik dengan tanpa bersuara, ini merupakan bentuk pernyataan dia yang paling teguh dan tegas. Dibelakang "kepercayaan diri yang teguh dan tenang" seperti ini, telah mengungkap keluar konsepnya yang sangat kuat, serta kecerdasannya yang luar biasa, sungguh membuat orang salut padanya!
Kecuali itu, juga kerendahan hatinya. Banyak bidang yang dipelajari oleh adik sepupu, dia boleh dikatakan serba bisa. Namun, dia selalu merendah tidak suka menonjolkan diri. Biasa melihat dia "tidak melanggar, seperti orang bodoh". Tetapi dia adalah orang bijak, mengerti bagaimana mengontrol diri serta tahu batasan.
Selain itu keunggulannya adalah pandai memasak, menghias bunga, mahir dalam menjahit. Keahliannya ini diketahui orang secara kebetulan, dan setiap kali dia turun tangan, acapkali membuat orang lain kagum dan puas, ini merupakan gaya uniknya selama ini. Di zaman sekarang yang mengutamakan pemasaran diri sendiri, dia masih bisa rendah hati dan mengontrol diri, termasuk sangat terpuji.
Beberapa hari lagi, adik sepupu saya akan kembali ke Amerika. Saya sendiri pusing memikirkan bingkisan apa yang akan saya bawa untuknya. Setelah mempertimbangkan berulangkali, akhirnya saya putuskan memberi dia teh! Teringat satu puisi Tiongkok yang artinya kira-kira begini:
Satu mangkuk teh melumas tenggorokan
Dua mangkuk teh menghalau kesepian
Tiga mangkuk teh berpikir dengan susah payah,
hanya lima ribu aksara Tionghoa
Empat mangkuk teh mengeluarkan keringat,
semua masalah ketidak adilan yang terjadi selama ini, memudar menuju ke pori-pori kulit
Lima mangkuk teh membersihkan tulang dan daging
Enam mangkuk teh menembus negeri peri
Mangkuk ketujuh tidak boleh diminum lagi,
namun pergilah tidur agar timbul angin di bawah ketiak.
Dipikir-pikir lagi, hanya cara minum teh Tiongkok yang mengutamakan "kedamaian, ketenangan, kegembiraan, kesejatian", yang paling pantas dipersembahkan kepada perempuan lembut yang memiliki keanggunan bebas. [Anastasia Kang / Dumai]