Pada suatu hari, seorang hakim yang bernama Wu Lingwang mengajak Shen Chenzhoa bersama dengannya pergi berburu ke hutan. Setelah berada di pertengahan jalan Shen Chenzhoa tiba-tiba berbalik akan kembali ke ibukota, Wu Lingwang sangat heran, bertanya kepadanya ada masalah apa? Shen Chenzhoa berkata: "Sekarang diperbatasan negara sedang tidak aman, seharusnya kita pulang ke ibukota menyusun strategi prajurit, membuat persiapan."
Wu Lingwang merasa heran, dia sebagai pejabat tinggi tidak mengetahui hal tersebut, bagaimana seorang rakyat biasa dapat mengetahui hal tersebut, lalu bertanya kepadanya dari mana dia mendapat kabar tersebut? Shen Chenzhao berkata: "Tadi harimau yang berada di barat sedang menjerit, saya bisa mengerti bahasa harimau, oleh sebab itu saya mengetahui berita ini."
Benar saja tidak lama kemudian, ada prajurit dengan menunggang kuda cepat datang menyampai surat mengatakan militer sekarang dalam keadaan darurat, persis seperti yang dikatakan Shen Chenzhoa.
Sekali lagi ketika dikediaman Wu Lingwang mengadakan pesta menyambut tamu agung, Shen Chenzhoa juga diundang diperjamuan tersebut. Tanpa diduga kodok-kodok yang berada dikolam taman menjerit tanpa berhenti. Wu Lingwang menjadi kesal, pada saat itu melihat kejadian tersebut Shen Chenzhao pergi ke kolam memarahi kodok-kodok tersebut.
Kodok-kodok tersebut segera menghentikan suara mereka. Setelah perjamuan selesai, Shen Chenzhoa pergi ke kolam lagi dan berkata kepada kodok-kodok tersebut, "Sekarang kalian dapat dengan bebas menjerit lagi." Segera kodok-kodok tersebut mulai menjerit lagi. Semua orang sangat kagum kepadanya yang dapat berkomunikasi dengan para binatang.
Sebenarnya dalam catatan sejarah Tiongkok tidak hanya dia seorang yang bisa memahami dan berkomunikasi dengan binatang. Murid Konfusius yang bernama Gong Yechang dia bisa mengerti bahasa burung. Tampaknya misteri kehidupannya jauh lebih banyak daripada ilmu modern sekarang dapat mengetahuinya. [Selvia Zheng / Gorontalo]