KEHIDUPAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Kamis, 08 Maret 2012

BERIKAN KEPADAKU SEBUAH JANJI

Di Texas, Amerika Serikat pada suatu malam di musim salju, ada seorang pemuda yang bernama Crax.  Karena mobilnya rusak terjebak di sebuah tempat terpencil di luar kota, saat itu dia merasa sangat cemas. 

Tiba-tiba ada seorang pria yang menunggang kuda lewat ditempat tersebut. Pria itu melihat kejadian yang menimpa Crax, pria tidak dikenal itu tanpa berkata apapun, mengikat mobil Crax ke kudanya dan menarik mobilnya ke sebuah desa kecil.

Ketika sudah sampai di desa, Crax merasa sangat berterima kasih kepadanya lalu mengambil uang dari dompetnya. Uang itu tentu akan diberikan kepada pria yang telah dengan sangat baik hati telah menolongnya.

Saat Crax memberikan uang itu kepada pria itu, dia lantas menolaknya dan berkata, "Saya tidak mengharapkan balasanmu, tetapi berjanjilah kepada saya, ketika orang lain membutuhkan bantuan, engkau harus dengan segenap hati membantunya."

Setelah kejadian tersebut, Crax dengan sukarela membantu banyak orang, sambil tidak lupa menyampaikan pesan kepada orang yang dibantunya.

Bertahun-tahun telah berlalu, pada suatu hari ketika Crax pergi kesebuah pulau, tiba-tiba dia terjebak banjir di pulau yang  terpencil itu. Seorang pemuda menempuh bahaya banjir datang menyelamatkannya, ketika dia sangat terharu mengucapkan terima kasih, pemuda ini mengucapkan perkataan yang sering diucapkan Crax ketika dia membantu orang lain yaitu, "Saya tidak mengharapkan  balasanmu, tetapi berjanjilah kepada saya……".

Mendengar perkataan itu, seketika dalam hati Crax mengalir sebuah perasaan yang hangat dan berkata, "Rantai kasih yang saya tebarkan kepada banyak orang, akhirnya berputar kembali  melalui pemuda ini kepada saya, perbuatan baik yang seumur hidup ini saya lakukan, semuanya saya lakukan untuk diri saya sendiri."

Benar demikian, karena di setiap hati seseorang ada sepetak lahan, yakni lahan yang subur. Lahan ini hanya tergantung kepada pemilik lahan sendiri bagaimana mengelolah lahan tersebut.

Adapun lahan di hati pemilik lahan ini menunggu sebuah bibit untuk ditebarkan ke lahan tersebut, ketika empunya menebarkan bibit tersebut dan menyiramnya maka akan tumbuh kecambah.

Mungkin empunya tidak tahu dengan menyiraminya setiap hari apakah dia akan tumbuh dengan subur, apakah dia akan berbunga dan menjadi buah. Tetapi dengan pasti adalah karena empunya telah menyiraminya dengan rajin setiap hari maka dia akan tumbuh.

Kepastiaannya lainnya adalah ketika empunya tidak menyiraminya dengan rajin, lahan itu pasti tidak akan berbunga dan berbuah bahkan akan mati. [Yenny Jie / Palangkaraya]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA