Pada dinasti Qin ada seorang pendidik bernama Wang Yangmin, seluruh hidupnya mengabdi kepada pendidikan dan hal-hal yang diajarkan adalah takut kepada Tuhan, patuh kepada orang tua, berbuat baik, bermoral, sopan dan lain-lain, pada zaman itu dia sangat tenar. Ayahnya bernama Wang Hua juga seorang yang berbakti kepada orang tua, jujur dan bermartabat, dibawah ini adalah kisah tentang Wang Hua.
Pada masa mudanya Wang Hua pernah mengajar disebuah keluarga kaya. Karena dia sangat berpendidikan dan orang jujur, tuan rumah sangat kagum kepadanya. Orang kaya ini mempunyai banyak istri dan selir serta pembantu wanita dirumahnya, tetapi dia tidak bisa mempunyai anak.
Pada suatu malam, orang kaya ini memerintahkan salah seorang selirnya ke kamar Wang Hua, Wang Hua menolak selir tersebut, selir tersebut mengeluarkan secarik kertas memberikan kepada Wang Hua sambil berkata, "Ini adalah perintah dari Tuan besar," Wang Hua mengambil kertas itu diatas kertas tertulis "menginginkan anak" Wang Hua mengambil sebuah pena dan menulis disampingnya, "Takut kepada kemurkaan Tuhan", menolak selir tersebut, keesokkan harinya pamit meninggalkan rumah orang kaya ini.
Kemudian orang kaya ini memohon berkat ritual dari pendeta Tao, pendeta Tao ketika melakukan ritual ini berlutut di tanah sampai lama tidak bangkit, orang kaya ini sangat heran bertanya kepada pendeta Tao ada masalah apa? Pendeta Tao berkata, "Ketika tadi saya sedang berdoa kepada para dewa, didepan pintu surga saya melihat iringan arak-arakan para dewa sedang menyambut menteri baru, oleh sebab itu saya antri sampai lama baru bisa lewat." Orang kaya ini bertanya, "Siapakah menteri tersebut?" Pendeta Tao menjawab, "Saya tidak tahu namanya, tetapi di depan kereta kuda sarjana ini ada dua bendera, diatas bendera itu tertulis "menginginkan anak dan takut kepada kemurkaan Tuhan."
Tidak berapa lama kemudian, benar saja Wang Hua diangkat jadi menteri pendidikan, akhirnya dia menikah dengan seorang gadis marga Cheng. Ketika Wang Yangmin dilahirkan, neneknya bermimpi diatas langi dirumah mereka para dewi bernyanyi dan memainkan musik merdu, para dewa yang berjalan diatas awan melaju menggendong seorang anak kecil menuju rumahnya, salah seorang dewa berteriak, "Orang agung sudah tiba." Kemudian para dewa dengan mengendarai awan melaju pergi, neneknya langsung terbangun dan mendengar suara tangisan bayi yang baru lahir, pada saat ini pembantu rumahnya datang melaporkan bahwa menantunya telah melahirkan seorang bayi laki-laki, yang diberi nama Wang Yangmin. Wang Hua dan anaknya Wang Yangmin akhirnya karena prinsip-prinsip mereka yang mengajarkan kebaikan dan kepatuhan kepada Tuhan menjadi terkenal. [Anita Lee / Jayapura]
Pada masa mudanya Wang Hua pernah mengajar disebuah keluarga kaya. Karena dia sangat berpendidikan dan orang jujur, tuan rumah sangat kagum kepadanya. Orang kaya ini mempunyai banyak istri dan selir serta pembantu wanita dirumahnya, tetapi dia tidak bisa mempunyai anak.
Pada suatu malam, orang kaya ini memerintahkan salah seorang selirnya ke kamar Wang Hua, Wang Hua menolak selir tersebut, selir tersebut mengeluarkan secarik kertas memberikan kepada Wang Hua sambil berkata, "Ini adalah perintah dari Tuan besar," Wang Hua mengambil kertas itu diatas kertas tertulis "menginginkan anak" Wang Hua mengambil sebuah pena dan menulis disampingnya, "Takut kepada kemurkaan Tuhan", menolak selir tersebut, keesokkan harinya pamit meninggalkan rumah orang kaya ini.
Kemudian orang kaya ini memohon berkat ritual dari pendeta Tao, pendeta Tao ketika melakukan ritual ini berlutut di tanah sampai lama tidak bangkit, orang kaya ini sangat heran bertanya kepada pendeta Tao ada masalah apa? Pendeta Tao berkata, "Ketika tadi saya sedang berdoa kepada para dewa, didepan pintu surga saya melihat iringan arak-arakan para dewa sedang menyambut menteri baru, oleh sebab itu saya antri sampai lama baru bisa lewat." Orang kaya ini bertanya, "Siapakah menteri tersebut?" Pendeta Tao menjawab, "Saya tidak tahu namanya, tetapi di depan kereta kuda sarjana ini ada dua bendera, diatas bendera itu tertulis "menginginkan anak dan takut kepada kemurkaan Tuhan."
Tidak berapa lama kemudian, benar saja Wang Hua diangkat jadi menteri pendidikan, akhirnya dia menikah dengan seorang gadis marga Cheng. Ketika Wang Yangmin dilahirkan, neneknya bermimpi diatas langi dirumah mereka para dewi bernyanyi dan memainkan musik merdu, para dewa yang berjalan diatas awan melaju menggendong seorang anak kecil menuju rumahnya, salah seorang dewa berteriak, "Orang agung sudah tiba." Kemudian para dewa dengan mengendarai awan melaju pergi, neneknya langsung terbangun dan mendengar suara tangisan bayi yang baru lahir, pada saat ini pembantu rumahnya datang melaporkan bahwa menantunya telah melahirkan seorang bayi laki-laki, yang diberi nama Wang Yangmin. Wang Hua dan anaknya Wang Yangmin akhirnya karena prinsip-prinsip mereka yang mengajarkan kebaikan dan kepatuhan kepada Tuhan menjadi terkenal. [Anita Lee / Jayapura]