Di sekitar akhir tahun 1980, kepalanya selalu pusing-pusing sepanjang hari, hal ini menyebabkan dia tidak suka lagi membaca buku-buku karena sulit untuk konsentrasi, ini berlangsung bertahun-tahun.
Di sekitar bulan Maret tahun 1984, dia ditawari untuk kursus satu pendidikan teknologi modern, dia setuju dengan tawaran tersebut, karena dalam pikirannya setelah menguasai teknologi itu, mungkin dia bisa membuka usaha yang berhubungan dengan pendidikan tersebut. Setelah berpikir dia ingat, bahwa dia sulit konsentrasi untuk belajar maupun untuk membaca buku, sedangkan kalau mengikuti pendidikan tersebut, maka dia harus sering membaca buku, sering menggunakan otak untuk berpikir, bisa saja pendidikan tersebut jadi percuma karena sulit konsentrasi, bagaimana ini ?
Setelah berpikir-pikir cukup lama, akhirnya dia mohon bantuan dari Maha Dewa Dai Sang Law Cin, dia sembahyang dan berdoa menjelaskan tentang tawaran kursus dan rencana setelah selesai kursus nanti, dia berkeinginan agar yang dipelajarinya itu nantinya bisa dia gunakan sebagai pekerjaan untuk mulai kariernya.
Rupanya doa-nya ini mendapat respon langsung dari para Dewa Yang Maha Agung, selesai bersembahyang dan berdoa, dia duduk terpejam matanya sambil menenangkan hati dan pikirannya. Dalam kondisi sadar, tiba-tiba dia merasakan ada segumpal hawa yang sangat panas, berputar-putar mengelilingi dibagian atas kepala. Walaupun terasa sangat panas tapi tidak ada rasa sakit, malahan bagian kepala yang mengenai hawa panas menjadi enak dan segar, kejadian ini berlangsung hingga gumpalan hawa panas itu berangsur-angsur hilang. Dan setelah selesai dia merasakan sangat segar dan pusing-pusing di kepala yang dideritanya lebih dari 3 tahun jadi hilang. Dia merasa bersyukur dan dalam hatinya mengucapkan terima kasih kepada Maha Dewa Dai Sang Law Cin. Syek Sen En.
Di hari-hari berikutnya pusing-pusing di bagian kepala tidak ada lagi, dan ternyata daya pikirnya menjadi lebih kuat, belajar sesuatu mudah mengerti dan pada saat mengikuti pendidikan tersebut dia menguasai pelajaran yang diberikan. Karena dia menguasai pelajaran yang diberikan maka dia diangkat menjadi instruktur tingkat dasar.
Kursus tersebut tidak sampai disini, dia melanjutkan lagi ke kursus yang berikutnya, setelah selesai kursus, dia menguasai pelajaran bahkan dia langsung mampu mengajarkan kembali yang baru saja dia pelajari dan menjadi instruktur untuk kursus tersebut.
Dia melanjutkan lagi kursus berikutnya, kali ini kursusnya tidak dipelajari hingga akhir pelajaran, tetapi instrukturnya memberikan materi agar dia belajar sendiri dan ternyata dia bisa paham dan langsung bisa mengajar kembali yang dia pelajari.
Setelah menjadi instruktur kursus, kadang-kadang dia ingat kembali kejadian hawa panas yang berputar-putar diatas kepalanya, dia tersenyum dalam hati karena Maha Dewa Dai Sang Law Cin telah memberikan sesuatu kepada dia yang tak ternilai harganya. [Jelia Lin / Kupang / Tionghoanews]