KEHIDUPAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Jumat, 09 Desember 2011

KAYU LAPUH TIDAK BISA DIUKIR (DIPAHAT)

Di dalam suatu pameran kesenian patung yang terbuat dari kayu, terlihat berbagai bentuk macam patung yang dipamerkan. Para seni ukir/pahat patung menggunakan keahlian mereka mengukir/memahat patung hingga menghasilkan berbagai macam bentuk patung-patung yang indah, untuk menghasilkan patung yang indah dan bagus, tidak hanya tergantung dari keahlian dari para seniman, tetapi kwalitas dari kayu juga memegang peranan penting.

Kayu-kayu yang akan dipahat/diukir oleh para seniman adalah kayu-kayu yang telah dipilih dari yang berkwalitas, karena untuk menghasilkan karya seni yang tinggi atau patung yang bagus dibutuhkan kayu yang kwalitasnya baik, mereka (para seni) tidak akan mengukir kayu-kayu untuk karya seni jika kwalitas kayunya tidak baik atau mau (sudah) lapuh, karena hasil karyanya nanti jadi tidak baik, waktu yang dipakai juga jadi sia-sia.

Di dalam menjalani kehidupan sehari-hari, jika kita ibaratkan adalah seorang seni ukir/pahat kayu dan diri kita sekaligus sebagai kayunya. Maka untuk menghasilkan hasil seni (kehidupan) yang baik, berkwalitas dan sukses, maka disamping kita harus memiliki kemampuan dan keahlian untuk mengukir diri sendiri, diri kita juga harus berkwalitas menyerupai kwalitas kayu yang baik.

Kemampuan dan keahlian mengukir diri sendiri kita peroleh dari akumulasi pendidikan, latihan, praktek dan pengalaman yang kita peroleh selama hidup ini, sedikit demi sedikit kita pelajari dan dimengerti. Semua hal itu, baik berupa hal-hal yang kita pelajari dari pendidikan formal, kursus-kursus, didikan orang tua, pengalaman dari teman-teman maupun hal-hal yang pernah kita lihat, kita tahu, kita pikirkan dan analisa, dari kecil hingga tumbuh dewasa merupakan dasar pembentukan kemampuan dan keahlian diri kita sendiri. Kemampuan, keahlian dan profesional seseorang bukan begitu saja terbentuk, tetapi dipelajari dan dibina sedikit demi sedikit secara terus menerus.

Sedangkan kwalitas diri sendiri dapat kita peroleh dengan cara mempelajari pendidikan kepribadian secara terus menerus, atau juga dapat diperoleh dengan cara sering mendengar ceramah agama dari orang yang memiliki pengetahuan agama yang moralitasnya tinggi. Setelah mengerti, dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, lama kelamaan dengan sendirinya akan membentuk diri pribadi yang bermoral tinggi dan berkwalitas baik.

Semua yang diuraikan diatas yaitu kemampuan, keahlian, profesional, kepribadian yang baik, moralitas tinggi akan terbentuk dengan sendirinya jika diri kita dengan sengaja mau malakuan perubahan menuju perbaikan terhadap diri kita sendiri. Dan berhasil tidaknya hal tersebut bukan kita sendiri yang menilainya, tetapi merupakan penilaian dari orang lain.

Jika anda menginginkan kehidupan yang berkwalitas seperti yang diuraikan di atas, maka langkah pertama adalah janganlah menjadi kayu yang lapuh, karena kayu lapuh tidak bisa diukir/dipahat. [Margareth Lim / Tarakan / Kaltim / Tionghoanews]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA