KEHIDUPAN | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Rabu, 14 Desember 2011

ORANG KAYA DAN TUKANG SEPATU

Ada seorang tukang sepatu yang miskin namun selalu tampak gembira. Ia sedemikian bahagia, bersenandung dari pagi sampai malam. Anak-anak sering berdiri di samping jendela rumahnya untuk menikmati senandungnya.

Di sebelah rumah sang tukang sepatu tinggallah seorang kaya yang menggunakan seluruh waktunya untuk menghitung uang dan baru pergi tidur menjelang pagi. Ia tidak dapat memejamkan mata karena terganggu oleh senandung tukang sepatu. Ia berpikir bagaimana dapat menghentikan kebiasaan si tukang sepatu.

Pada suatu hari ia mengundang tukang sepatu ke rumahnya. Orang kaya itu memberikan sebuah tas kecil penuh berisi uang emas. Tukang sepatu itu sangat takjub. Selama hidupnya, baru kali ini ia melihat uang sebanyak itu. Setelah berterima kasih, pulanglah si tukang sepatu.

Sesampainya di rumah, ia khawatir kalau-kalau orang lain melihat uang itu, maka disimpannya uang emas miliknya itu di bawah bantalnya. Walaupun begitu, ia tetap cemas. Ia tidak bisa tidur karena selalu memikirkan uangnya. Ia menjadi gelisah. Berulang kali ia memindahkan uangnya dari satu tempat ke tempat lain di dalam rumah.

Demikianlah, berhari-hari lamanya si tukang sepatu menjadi sedemikian sibuk dengan uang emas itu sehingga ia tidak sempat lagi membuat sepatu. Ia pun tidak sempat bernyanyi lagi. Anak-anak pun sudah tidak pernah muncul lagi.

Akhirnya,si pembuat sepatu merasa kini ia justru tidak bahagia. Lalu cukup lama ia termenung. Tiba-tiba ia mengambil uangnya dan pergi ke tetangganya yang sangat kaya itu. "Ambillah uangmu kembali!" ia berkata. "Hidupku menjadi tidak tenang karenanya. Lebih celaka lagi, teman-temanku tidak mengunjungi aku lagi. Aku lebih suka menjadi tukang sepatu seperti dulu lagi," sambungnya.

Segera setelah itu ia kembali bekerja sambil bersenandung sepanjang hari dengan wajah-wajah lucu anak-anak di samping jendela rumahnya. Ia bahagia lagi. [Widya Wong / Pontianak / Tionghoanews]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: INTERNASIONAL

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA