Dia berkata kepada raja kupu-kupu, "Saya ingin pergi kedunia luar yang baru, saya tidak ingin terkurung disini sampai tua dan mati." Setelah mendengar perkataannya dengan marah raja kupu-kupu berkata, "Tidak boleh! Di sini aman dan cantik, didunia luar banyak binatang buas yang akan menyakiti kita, kita tidak boleh pergi dan tinggal di dunia luar, ini adalah tradisi dan ajaran dari nenek moyang kita."
Kupu-kupu bunga berkata, "Lahan disini terlalu kecil, makanan sangat terbatas, tidak cukup luas untuk pembibitan ras, kita harus pergi mengeksplorasi wilayah baru ""Sudahlah! tidak usah membahas masalah ini lagi, saya tidak mungkin akan mengizinkannya." Raja kupu-kupu dengan tidak sabaran berkata.
Tetapi kupu-kupu bunga memutuskan meninggalkan kehidupan yang nyaman dan mudah, diam-diam dia terbang ke dunia luar, dengan pintar dan sifat bijaksananya, akhirnya dia bisa menemukan sebuah tempat aman untuk melangsungkan kehidupan dan mereproduksi keturunannya. Walaupun terkadang ada juga binatang buas yang menyerang mereka, tetapi mereka selalu dapat mengadaptasi dengan lingkungan, meningkatkan kemampuan untuk mengalahkan musuh.
Oleh karena itu, keturunannya dapat melangsungkan hidupnya dengan bahagia. Sedangkan kerajaan kupu-kupu karena pada suatu hari terjadi wabah bencana, seluruh kupu-kupu di kerajaan kupu-kupu punah semuanya.
Dalam kisah ini raja kupu-kupu seperti orang tua atau guru, melakukan perlindungan yang terlalu ketat terhadap anak mereka, sehingga mereka kehilangan kemampuan berpikir mandiri dan belajar, ketika mereka harus menghadapi dunia yang diluar payung perlindungan orang tua, mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan.
Cobalah lepaskan tangan perlindungan anda, biarkan anak-anak tersebut untuk mengembangkan kebijaksanaan dan keberanian maka kepercayaan diri mereka akan timbul. [Kelly Chang / Jogjakarta / Tionghoanews]